Weekly post

  • Posted by : Unknown May 11, 2016

    VII. Truth and Training

             Reika kehilangan kesadaran saat membunuh jendral itu, dia mengamuk dengan sangat menyeramkan dan merusak rumah tua itu, akan tetapi tubuhnya yang masih kelelahan tidak bisa menopang keinginan mengamuknya itu dan akhirnya dia tumbang dan tergelatak diluar, Eiri yang berada di rumah itu hanya bisa melihat kejadian itu tanpa bisa bicara sedikitpun. Keila dan Chiaki sedang pergi keluar untuk mencari bahan makan malam, mereka pergi ke festival yang jaraknya lumayan jauh dari rumah tua yang mereka tempati. Saat dalam perjalanan pulang Keila melewati sebuah cermin yang dipasang penjual topi dan aksesoris, terlihat sepintas Keila merasa ada yang aneh pada wajahnya kemudian dia kembali lagi untuk bercermin, dan ternyata Keila mendapati bahwa mata kananya berubah menjadi warna merah dan rambutnya yang mulai berubah sedikit demi sedikit menjadi kecoklatan, Keila panik akan hal itu dan langsung berlari tanpa arah dan tujuan. Chiaki yang melihat kejadian itu langsung berlari mengejar Keila, sambil membawa cermin yang dicurinya dia melihat bahwa pupil mata kirinya berubah menjadi garis tipis seperti mata ucing yang ia lihat sewaktu berbelanja. Keila berhenti di hutan dan duduk terpuruk di atas ranting pohon yang besar, Chiaki berusaha membujuknya dan berkata bahwa dia juga memiliki keanehan yang sama di matanya. Akan tetapi Keila susah untuk dibujuk karena sifat keras kepalanya. Setelah berusaha beberapa kali akhirnya Keila terbujuk dan segera kembali ke Rumah tua. Akan tetapi sesampainya di Rumah mereka melihat rumah mereka seperti sudah diserang makhluk buas dan melihat bekas darah yang terlihat masih baru di depan pintu masuk ke rumah tersebut, Mereka langsung bergegas ke dalam rumah dan melihat Reika terbaring lemas. Mereka langsung diberitahu oleh Eiri kejadian sebenarnya, dan dilanjutkan dengan mereka saling terbuka satu sama lain dan membicarakan beberapa keanehan dalam tubuh mereka, dimulai dari rambut Keila yang sedikit demi sedikit mulai berubah menjadi kecoklatan diikuti mata kiri Keila yang berwarna merah dan pupil mata kanannya pun berubah seperti mata kiri Chiaki, lalu diikuti rambut Eiri yang mulai agak keputihan dengan kedua pupil matanya berubah tipis seperti hewan karnivora dan memiliki warna mata yang berbeda.

    “a…arrrghhhh!!!” tiba-tiba Chiaki merasa kesakitan


    “Ada apa Chiaki? apa kau terluka saat tadi mengejarku ?” Tanya Keila cemas


    Teringat akan apa yang dikatakan Eiri tentang keanehan yang menimpa Reika, saat masih dalam keadaan setengah sadar Chiaki berusaha menjauh dari Keila dan Eiri, Chiaki pergi berlari keluar dengan sangat cepat karena takut dia menyerang Keila saat dalam keadaan tidak sadarkan diri.

    “a… aku merasa aku tidak pernah berlari secepat ini” ucap Chiaki dalam hati.

    Chiaki yang terus berlari kini sudah berada di dalam hutan, dia menemukan gua kecil yang terbentuk dari akar pohon yang besar, Chiaki segera menuju tempat itu dan berusaha menahan rasa sakitnya.

    Keila yang khawatir dengan Chiaki dan Reika dihadapkan dengan pilihan yang sulit, yang pada akhirnya Keila memilih untuk tetap tinggal di rumah tua menemani Ibunya dan Reika. Dan ternyata Keila memilih pilihan yang tepat, disana dia melihat bahwa Ibunya dan dirinyapun mengalami gejala yang sama seperti Chiaki, akan tetapi hal itu berlangsung sementara. Dengan kedua matanya yang berubah menjadi warna merah, Kuku-kuku yang memanjang serta gigi taring bagian kiri Keila yang memanjang dan tumbuhnya beberapa ekor ditubuh Eiri, tidak membuat Eiri dan Keila hilang kesadaran. Keila dan bahkan Eiri pun tidak mengerti akan hal itu, akan tetapi atas ketisengajaan Eiri yang melibaskan ekornya dan menghasilkan angin berhembus dengan sangat kuat, mereka menyadari bahwa itu bisa hal itu bisa dijadikan sumber kekuatan mereka.

    Pada Keesokan harinya Reika terbangun dan melihat Keila yang sedang menuangkan segelas susu.

    “ohh… Selamat pagiii….” Ucap Keila dengan penuh semangat

    “Se-selamat pagi” balas Reika yang masih setengah sadar

    “Apa yang terjadi denganku? Dan... ohhh Keila apa kamu mengganti model rambut?” lanjut Reika

    “Kakak pingsan saat dalam keadaan yokai mode, he he … bisa dibilang seperti itu” balas Keila

    “ehh? Kamu sangat manis dengan style seperti itu XD, dan apa itu yokai mode?” balas Reika kebingungan

    “nanti kita akan bahas masalah ini bersama ibu dan Chiaki, tapi sekarang Chiaki sedang dicari oleh Ibu karena dia pergi ke hutan kemarin, sekarang kakak bangunlah dan segera cuci muka” suruh Keila lembut

             Matahari sudah hampir berada di tepat diatas kepala sementara Eiri dan Chiaki masih belum kembali ke rumah. Sesaat Keila dan Reika sedang mengobrol santai terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah rumah, saat Keila meilhat keluar ternyata itu Eiri dan Chiaki yang baru saja kembali.

    “Ahh… selamat datang kembali” ucap Keila

    “Chiaki, apa kamu tidak apa-apa?” lanjut Keila

    “hmmn hmn… sepertinya tuan putri mengkhawatirkan Chiaki yang imut ini” ucap Chiaki dengan nada sombong

    “hooo…. Rupanya kamu juga bisa mengendalikan kekuatan yokai modemu, Wa… wahhhhhhh…!!! Chiaki apa yang terjadi dengan rambutmu?” ucap Keila yang baru sadar akan hal itu

    “Aku memotongnya, supaya tidak hanya putri Keila dan Nona Eiri saja yang mempunyai model rambut yang baru, Hahahaha” Chiaki tertawa jahat

    “baiklah semuanya mari kita membahas dengan apa yang terjadi dengan tubuh kita ini” ucap Eiri

          Setelah mereka mendiskusikan apa yang terjadi, mereka mengetahui bahwa untuk membangkitkan kekutan yokai mode mereka perlu meminum darah dan juga mereka yang bisa menggunakan yokai mode hanya karena mereka bisa selamat dan tetap hidup setelah terkena gigitan yokai, Keila dan Chiaki memiliki bentuk perubahan yokai mode yang hanya setengah dikarenakan gigitan dari yokai yang tidak sempurna dan hanya mempunyai bekas gigitan satu taring saja, mungkin itu sebabnya kenapa Chiaki bisa dengan mudah mengendalikan yokai mode hanya dalam satu malam saja sementara Reika dan Eiri mereka tergigit dengan sempurna oleh yokai dan mempunyai perubahan seutuhnya, akan tetapi Reika masih belum bisa mengendalikan yokai mode miliknya tersebut, dan mereka berniat untuk berlatih untuk menambah kekuatan mereka dan membantu Reika supaya bisa lebih mengendalikan kekuatan yokai mode, karena mereka bermaksud menggunakan kekuatan yokai mode tersebut untuk mengambil kembali Shiroya caslte yang telah dicuri dari mereka.
             Keesokan harinya sebelum mereka memulai latihan mereka mendengar warga-warga yang sedang berbicara melewati rumah tua yang mereka tempati, mereka mendengar bahwa Shiroya caslte sekarang mendapatkan julukan yang buruk yaitu Kuroya caslte, mendengar hal itu mereka menjadi lebih semangat dan antusias untuk segera memulai latihannya.

    “Dalam rangka mengembalikan nama baik Shiroya caslte dan merebut kembali menjadi milik kita, mari kita berlatih sekeras mungkin, semaksimal mungkin, segigih mungkin untuk encapai tujuan kita” meskipun denga batuk-batuk karena tidak terbiasa berteriak kencang Eiri tetap berusaha bereriak untuk menyemangati anak-anaknya

    “OKEEEEEEEEEEEEEEEE” respon Reika, Keila dan Chiaki serempak.

    VIII. Payback
             Keila yang sudah pernah memegang satu senjata pusaka mencoba untuk memegang senjata yang satunya lagi dengan berniat menggunakannya sebagai senjata untuk menghancurkan para yokai yang ada di Shiroya caslte. Eiri lebih mengasah kemampuan dalam mengibaskan 5 ekornya. Chiaki mengasah ketangkasannya dan kecepatan berlarinya. Sementara Reika dia masih sering kehilangan kontrol atas dirinya saat mencoba menggunakan kekuatan yokai modenya. Akan tetapi setelah beberapa minggu berlalu dengan latihan yang keras setiap siang dan malam, Reika berhasil mengendalikan yokai mode miliknya. Kemudain selang satu minggu setelah Reika berhasil mengendalikan yokai modenya, mereka membulatkan tekad untuk pergi ke Shiroya caslte tepat sebelum matahari terbenam.

                    Hari yang ditunggu-tunggupun sudah mulai tiba, mereka dengan menggunakan pakaian dan armor yang sudah dipesan jauh sebelum hari H, tampak siap untuk membasmi para yokai yang ada di shiroya caslte.



    Keila dengan senjata pusaka kazumasa dan armor yang menawannya,




    Chiaki dengan pakain ninja dan senjatanya yang baru,


    Reika dengan armor gagahnya dengan tetap menggunakan tombak sebagai senjata andalannya,


    Dan yang terakhir Eiri dengan pakaian menggodanya dengan selendang yang terbuat dari salah satu bulu ekornya saat dalam yokai mode.

    Dengan menggunakan lambang baru yang sudah terpasang di armor dan pakain mereka dan nama group baru mereka yaitu Hanaya, mereka segera berangkat menuju Shiroya caslte. Dan sesampainya di Shiroya caslte mereka melihat keadaan kastil yang hancur berantakan



    Melihat langit sudah mulai gelap mereka segera bergerak masuk kedalam area Shiroya caslte, dan satu persatu membunuh para yokai yang sedang lengah dari belakang hingga mereka sampai di bangunan utama yang tampaknya merupakan tempat tinggal pemimpin para yokai. Saat mereka mulai bergerak untuk memasuki bangunan utama tersebut, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan yokai yang meloncat keluar dari atas bangunan utama tersebut, saat Reika melihat yokai itu dia menyadari bahwa yokai tersebutlah yang telah menggigitnya, tidak mau menghabiskan waktu untuk berhadapan dengan satu yokai, Reika menyuruh Keila dan yang lainnya untuk segera masuk kedalam bangunan tersebut dan membiarkannya mengurus yokai yang ada dihadapannya. Tidak ada pilihan lain mereka pun setuju dan segera pergi meningglkan Reika.

    “hahahah… rupanya kau berani menantangku hanya dengan sendirian?” ucap yokai itu

    “Aku sendiri saja sudah cukup untuk mengalahkanmu” balas Reika

    Setelah ucapan balasan Reika, mereka langsung bertepmur dengan sekuat tenaga.

    “jalan mana yang harus kita pilih?” ucap Keila saat terjebak dengan dua pilihan jalan

    “hmmm tak usah repot-repot memilih, lihatlah jalan yang dijaga maka itu adalah jalan yang menuntunmu kedalam kehancuran” terdengar suara misterius dari arah lorong yang gelap

    Karena penasaran mereka pun berjalan dengan hati-hati mendekati sumber suara itu berasal, dan semakin dekat mereka semakin melihat cahaya biru yang menyala di lantai, dan ternyata disana terdapat yokai yang sedang berbaring menunggu kedatangan mereka.


    G5. Sang Batas Biru (SBB) ( Haro Yokai)















    “Selamat datang dijalan yang menuntunmu kepada kesakitan yang mendalam” ucap yokai biru itu yang mulai tampak terlihat jelas,

    “jika kalian ingin menemui Tuan Kuroikiba kalian menuju ke arah yang benar, tapi tentu saja saya Sang Batas Biru tidak akan membiarkan kalian lewat” ucap yokai batas biru.

    “Kuroikiba? jadi itu nama pemimpin kalian, cukup meyeramkan ya ?” ucap Eiri dengan tenang
    “aa…!!!!” Chiaki menunujukan tatapan satu matanya yang tajam yang terlihat sangat penuh dengan amarah dan dendam

    “Chiaki, ada apa?” ucap Keila khawatir

    “yokai itu, dia lah yang sempat membahayakan Putri Keila dan juga yang menggigitku” balas Chiaki kesal

    “ho~o… jadi kau si kunoichi kecil yang telah merasakan kenikmatan gigitanku yang indah yaa” sela Sang Batas Biru

    “hmmp… apa yang kau banggakan hanya dengan gigitan gagalmu itu!!, lihatlah hanya ada bekas satu taring yang ada pada leher kiriku ini, apa itu yang kau maksud dengan gigitanku yang indah” tchh, jangan bercanda” balas Chiaki dengan menantang Sang Batas Biru.

    “Indahhhhh Sekalliiiiii…... kau kunoichi kecil sangat indah sekali sampai-sampai aku ingin memakanmu sampai tak tersisa tulang sedikitpun” balas Sang Batas Biru dengan ekspresi gilanya

    “*mengigil, a…a…a…a... aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan” Ucap Keila dengan wajah ketakutan

    “apakah dia masokis?” ucap Eiri dengan tatapan jijiknya

    “Putri Keila, Nona Eiri, kalian segera pergilah dari sini, yokai itu biar saya yang urus” ucap Chiaki

    “Chiaki? aku tidak akan meninggalkanmu sendiri dengan orang aneh itu” balas Keila

    “tidak apa-apa Putri Keila, aku berjanji akan menyusul kalian setelah membuatnya bertekuk sujud dihadapanku” balas Chiaki dengan penuh semangat

    “ho~o, mari kita lihat apakah kau bisa melakukan hal itu, kuno-i-chi—ke-cil-ku?” ucap Sang Batas Biru dilanjutkan dengan melancarkan serangan pertamanya

    “Diamlah kau!! Putri Keila semua cepatlah pergi selagi saya menahannya” ucap Chiaki

    Kemudian mereka berdua langsung pergi meninggalkan Chiaki dengan yokai biru itu, meskipun dengan berat hati dalam waktu yang sama Keila juga mencoba untuk mempercayai tekad dan kekuatan Chiaki. Setelah berlari menaiki beberapa tangga dan melewati beberapa ruangan kosong, mereka akhirnya sampai di tangga yang akan menuntun mereka ke lantai teratas, tempat berada sang pemimpin para yokai yang menghancurkan clan mereka. Tidak menunggu lama, mereka langsung menaiki tangga itu dengan berjalan dan tetapi sesampainya disana mereka terkejut melihat pemimpin yokai tersebut, ternyata pemimpin yokai tersebut adalah……

    *trang *treng *trong *sebat *sabet pertempuran antara Reika dan yokai yang menggigitnya tampaknya telah sampai pada puncaknya.

    “*huh *huhh *haa, sepertinya aku harus segera mengakhiri pertarungan ini” sembari terengeah-engah

    “dengar!! Tampaknya keluargamu sudah sampai ke lantai teratas bangunan itu, dan kau tau apa artinya itu?” lanjut yokai yang sedang dihadapi Reika

    “hah… mana kutahu, karena sebentar lagi kau akan terpenggal dengan tombakku ini” balas Reika

    “woww… menakutkan sekali, baiklah mari kita lihat siapa yang akan menang dalam pertarungan ini, Red mode Excecution” balas yokai itu yang tampaknya akan melakukan sesuatu yang berbahaya

    Angin tiba-tiba berhembus dengan kencang sesaat setelah yokai yang ada dihapadan Reika berteriak kata-kata yang ga jelas tersebut, dann…
    G6. Hairred Flow (Haro Yokai)
    Ditengah bulan purnama yang baru muncul, terlihat rambut yokai itu yang berubah menjadi warna merah, dengan tatapan mulai seriusnya dia segera melancarkan serangan bertubi-tubi kepada Reika, akan tetapi Reika masih bisa mengimbangi serangan tersebut. Dan pertempuranpun terus berlanjut.

    “Ayahanda, ternyata kau selamat?” Ucap Keila dengan terkejut

    “Oooh… rupanya kau anak dari pria ini ya, biar kutebak, yang berdiri disebelahmu adalah istri dari pria ini kan?” sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri

    “a-apa yang kau katakan ayahanda?” balas Keila

    “Keila sayang, apa kamu tidak ingat apa yang dikatakan oleh jendral yang sudah menyelamatkan kita?” sela Eiri

    “Tapi Ibunda?” balas Keila

    “Pria yang berada dihadapanmu sekarang bukanlah Ayahmu lagi Keila, dia adalah pemimpin dari para yokai yang telah merebut segala sesuatu dari kita, termasuk juga ayahmu, sepertinya dia menggunakan sebuah trik atau kemungkinan terburuknya dia menggunakan jasad Raiga untuk kepentingan dirinya” balas Eiri dengan nada serius

    “Tepat sekali, Istriku ini memang benar-benar hebat, aku menggunakan tubuh suamimu ini supaya bisa berevolusi ke bentuk yang lebih sempurna dan mencapai evolusi tahap terakhir, hal ini dikarenakan karena sepertinya Pria ini memiliki digivice dan lambang yang berada di kalungnya” sela sang pemimpin para yokai

    “Kau Baj*ing*an, betapa kasarnya kau memperlakukan tubuh ayahku hanya demi kepentinganmu sendiri” balas Keila dengan sangat marah

     “Ha... Hahaha… Hahahahahahaha… apakah itu kata yang pantas kau keluarkan untuk ayahmu ini ?” tantang Kuroikiba

    “DIAMLAH…!!!” Keila berteriak dengan tanpa menyadari bahwa air matanya mulai menetes lalu dilanjutkan dengan langkahnya dan mulai berlari untuk mendekati dan meyerang yokai yang telah merebut ayahnya.

    “Keila, jangan gegabah” ucap Eiri,

    Akan tetapi Keila sudah termakan oleh emosi dan tidak mempedulikan daerah sekitar

    “ahh... tidak ada pilihan lain, aku harus segera melindungi Keila dari tindakannya yang ceroboh itu” ucap Eiri

    “hahaha... buah apel memang tidak jatuh jauh dari pohonnya, sifatmu yang sembrono itu mirip sekali dengan ayahmu ini, dan kau tau fakta menarik lainnya? dia terbunuh karena sifatnya yang sembrono itu, hahhahahaha” ucap Kuroikiba

    “Diamlah kau yokai sialannn…” balas Keila yang masih penuh amarah

    Pertarungan pun terus berlanjut sampai Eiri dan Keila terpojok dan kehabisan tenaga, lalu tiba-tiba muncul sebuah portal kecil dari atap tepat di atas Eiri.

    “Nao Yokai? apa yang mereka lakukan disini, sial, dan terlebih lagi ternyata itu adalah Kitsune” ucap Kuroikiba dalam hati

    Dari portal yang terbuka tersebut turun dua yokai putih mendekati Eiri dan Keila. Tentu saja Eiri yang sudah kelelahan kaget dan tidak bisa berbuat apa-apa karena yokai yang mendekatinya itu.

    G7. Kitsune (Nao Yokai)
    “Bergerak lebih dekat lagi dari ini kau akan terbunuh, yokai” ucap Eiri terengah-engah sembari mempersiapkan untuk berubah ke bentuk yokai mode

    akan tetapi yokai yang mendekati Eiri tiba-tiba membeberkan ekor putihnya yang sangat banyak

    “ekor itu, jangan-jangan?” ucap Eiri dalam hati 




    “Ya... akulah yang sudah memberikan kekuatan yokai itu dalam dirimu, tapi waktu itu aku tidak bisa memberikan sepenuhnya kekuatanku padamu, yang kuberikan waktu itu hanyalah setengah kekuatanku saja, bisa kau lihat perbedaanya dari ekor yang sekarang kau miliki” ucap kitsune

    “Lalu apa yang kau mau dariku?” balas Eiri

    “Pertanyaan yang bagus, aku kesini akan ikut membantumu dalam mengalahkan Kuroikiba, tapi aku tidak bisa secara langsung dengan tubuh ini karena itu akan memicu konflik dan menghancurkan perjanjian genjatan senjata di dunia asalku” bisik kitsune

    “baiklah tidak usah basa-basi, tujuan utamaku datang kesini untuk memberikan segel contract kepadamu” lanjut Kitsune


    IX. Contract
             Pertarungan Chiaki dan Sang Batas Biru berlangsung dengan sangat sengit, dari usaha perlawan Chiaki dan melihat Chiaki bisa mengendalikan dengan baik sepertiga kekuatan Sang Batas Biru yang ada dalam diri Chiaki, yokai Sang Batas Biru merasa terkesan.

    “A~ahh baiklah istirahatlah dulu, aku kecapean bermain kejar-kejaran denganmu” ucap sang Batas Biru

    “Ehh? jangan bercanda !!” balas Chiaki kesal

    “baiklah langsung ke intinya saja, apakah kau mau membuat contract denganku?” ucap Sang Batas Biru serius

    “konak? apa yang kau maksud dengan konak?” balas Chiaki bertanya-tanya

    “Bukan konak tapi contract” balas Sang Batas Biru

    “Kekuatan yang kalian miliki atau kalian menyebutnya dengan yokai mode, itu hanyalah kekuatan liar yang mengalir dalam diri kalian, hanya dengan berlatih kalian bisa mengendalikannya, tapi untuk seseorang yang terkena gigitan liar yang sempurna hal itu akan susah untuk dikendalikan atau bahkan menyebabkan kematian. Tapi tidak jika kau melakukannya dengan tujuan untuk membuat kontrak dan melakukan perjanjian antara yokai dan manusia, dengan contract tersebut kalian tidak usah repot-repot untuk belajar dan berlatih mengendalikan kekuatan yokai mode, dengan contract kalian bisa mendapatkan kekuatan penuh dari yokai dan bisa langsung mengendalikannya secara instant, jadi apakah kau tertarik?” lanjut Sang Batas Biru

    “Kenapa kamu memberitahukan seluruh hal itu padaku?” Balas Chiaki

    “sepertinya dia berusaha menjebakku dengan kata-katanya itu” lanjut Chiaki dalam hati

    “karena kamu telah memikat hatiku Chi-a-ki, ;)” balas Sang Batas Biru dengan nada genit

    “Apa kau berusaha menjebakku?” kali ini dia langsung mengutarakan apa yang ada dalam pikiirannya

    “Haa~ aku hanya lelah memainkan peran penjaga dari clan Haro, yang kumau hanyalah bersantai dan hidup berdampingan dengan seorang pujaan hatiku” jelas Sang Batas Biru

    “Jika seperti itu, bukankah kau menghianati Pemimpinmu?” balas Chiaki

    Sang Batas Biru langsung mendekati Chiaki dan berkata di dekat telinga Chiaki

    “bukankah tadi sudahku bilang, aku sudah lelah memainkan peran bodoh ini” bisik Sang Batas Biru
    *kick “siapa yang bilang kau boleh mendekatiku !!” ucap Chiaki kesal

     Sang Batas Biru yang mundur kembali karena menghindari tendangan dari Chiaki, mulai merasa jengkel dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh dari Chiaki, tanpa pikir panjang Sang Batas Biru langsung meyakinkan bahwa dia berniat melakukan kudeta dan berada di pihak yang sama dengan Chiaki.

    “hmm... sepertinya hanya dengan cara ini aku bisa meyakinkan anak perempuan ini” ucap Sang Batas Biru dalam hati

    “Apakah kau yakin?” balas Chiaki

    “Ya” balas Sang Batas Biru

    “Kalo begitu mari kita segera mulai Contractnya” balas Chiaki

    “OSSSS” balas Sang Batas Biru

             Akhirnya contract antara Chiaki dan Sang Batas Biru pun dimulai, Setelah persetujuan mereka dan perjanjian mereka, Sang Batas Biru langsung menggigit leher Chiaki tepat di bekas gigitannya sebelumnya. Sementara di lantai paling atas perbincangan antara Kitsune dan Eiri sudah mencapai kepada kesepakatan dan bersiap melakukan contract, tetapi Kuroikiba tidak membiarkan hal itu terjadi dihadapannya begitu saja, Kuroikiba selalu berusaha untuk menggagalkan contract yang akan dibuat antara Eiri dan Kitsune, tetapi usaha Kuroikiba selalu dihalangi oleh Keila dan Kichami, sampai pada akhirnya mereka berhasil melakukan contract. Dan akhirnya Eiri bisa mengeluarkan kemampuan sebenarnya dari Yokai Mode, dengan sembilan ekor dan staminanya yang telah membaik, dia mulai kembali menyerang Kuroikiba dengan niat supaya Keila dan Kichami pun bisa melakukan contact seperti Eiri dan Kitsune.

                    Keila masih tidak mengetahui bahwa kichami adalah yokai yang menggigit Keila saat itu, tapi setelah diberi kesempatan oleh Eiri dan Kitsune mereka akhirnya bisa istirahat dan berbincang antara Keila dan Kichami.

    “umm... Jadi anda adalah Putri Keila?” Ucap Kichami

    “Oh, iya, salam kenal, hehe” balas Keila

    “I iya” balas Kichami

    "Jadi sebenarnya dulu aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyerangmu, akan tetapi kakakmu tiba-tiba datang dan mengagetkanku, karena aku diberi misi dari Nona Kitsune untuk memberikan sebagian kekuatanku padamu, jadi aku terburu-buru untuk bisa menggigitmu, maafkan aku Putri Keila” Lanjut Kichami

    “Manggil Keila aja juga tidak apa-apa, lagian santai aja saat berbicara denganku, hehe..” balas Keila

    “jadi kalau sudah diketahui kalau kamu adalah yokai yang menggigitku, kenapa kita tidak segera melakukan contract seperti apa yang telah Kitsune dan Ibunda lakukan ?” lanjut Keila

    “Oke baiklah” balas Kichami

    Setelah perbincangan singkat mereka, mereka mulai melakukan contract. Melihat bahwa yang berhasil melakukan contract bertambah, dan ditambah Chiaki yang tiba-tiba datang dengan telah melakukan contract dengan Sang Batas Biru, Kuroikiba merasa terancam dengan mereka.

    “Hahaha, satu persatu datang hal-hal yang tidak diinginkan, dan sesuai dugaanku bahwa Sang Batas Biru akan berkhianat karena sifak dan tingkah lakunya yang sama sekali tidak mencerminkan clan Haro”

    “Bagus sekali, bagus sekali, dengan adanya kalian, aku bisa menguji coba bentuk evolusiku” ucap Kuroikiba yang dilanjut dengan Ritual evolusinya dengan muculnya kabut-kabut hitam disekitar dan menutupi seluruh tubuh manusianya, setelah beberapa lama sedikit demi sedikit mulai menghilanglah kabut hitam yang sama sekali tidak mempan terhadap serangan-serangan yang telah dilancarkan Keila dan Chiaki dari luar.

    Dan terlihatlah wujud evolusi akhir dari Kuroikiba, dengan di atas tangan kanannya yang diperkirakan sisa-sisa dari kabut hitam yang beberapa waktu yang lalu menyelimuti dirinya dan di tangan kirinya yang memegang pedang terkutuk dari clan Haro.
    G9. Kuroikiba (Leader Haro Yokai)















    Saat perubahan evolusi terakhir dari Kuroikiba, sisa-sisa dari kabut hitam bertebaran keluar dan terlihat oleh Reika dan Yokai yang berada dihadapannya yang diyakini sebagai tangan kanan dari Kuroikiba. Dengan mengetahui betapa besarnya kekuatan dari evolusi terkahir Kuroikiba, Yokai yang sedang dihadapi Reika merasa terancam dan berniat untuk menghentikan evolusi Kuroikiba, karena dengan kekuatan evolusi terakhir dari Kuroikiba bisa menyebabkan kehancuran yang sangat besar dan membuat makhluk-makhluk yang berada pada radius 100 juta kilometer akan terkena dampaknya dan lenyap dari dunia tanpa satu atom pun yang tersisa. Ingin mengantisipasi hal itu Yokai dengan rambut merah mendapatkan ide dan berusaha untuk bekerja sama dengan Reika.

    “Hei... Kamu yang disana, Mungkin in sudah terlambat tapi izinkan aku memperkenalkan namaku, Namaku Hairred flow, aku berniat untuk menghentikan evolusi terakhir dari Pemimpinku, mari kita lupakan pertarungan kita dan bergegas menuju lantai teratas itu” Ucap Hairred

    “Haaah? apa aku tidak salah dengar? kau mencoba untuk menghentikan pemimpinmu sendiri?” Balas Reika

    “Baiklah kamu bisa berbicara seperti itu karena tidak mengetahui betapa mengerikannya kekuatan dari bentuk evolusi terakhir Kuroikiba” balas Hairred

    “Memangnya seberapa besar kekuatan itu? jika dia berhadapan denganku dia tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bisa ke bentuk evolusi akhir yang kau sebutkan itu” balas Reika

    “Diamlah, berhentilah bersikap arrogant disaat seperti ini, dia, Kuroikiba membuat dirinya berubah ke bentuk evolusi terakhir karena dia merasa terancam dengan orang-orang yang tadi bersamamu, dan tidak ada manusia biasa yang bisa membuat Tuan Kuroikiba mengeluarkan kartu terakhirnya kecuali para manusia itu telah mendapatkan kekuatan yang besar yang setara dengan yokai, dan tidak ada cara lain bagi manusia untuk bisa mendapatkan kekuatan semacam itu selain dengan melakukan contract dengan yokai” Jelas Hairred

    “Jadi, maksudmu Keila, Chiaki dan Ibunda telah melakukan contract dengan Yokai sejenismu dan melawan Kuroikiba” balas Reika

    “Kemungkina besar seperti itu, dan tampaknya Sang Batas Biru yang satu pasukan denganku pun tampaknya terlibat dalam masalah itu.” Balas Hairred

    “Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang dibawah sini?” balas Reika

    “Jika hanya aku, aku bisa meloncat dari sini ke atas sana, tapi hanya dengan kekuatanku saja tidak mungkin bisa menghentikan kekuatan Evolusi terkahir Kuroikiba, bahkan meskipun yokai terkuat sekalipun atau manusia terkuat sekalipun tidak akan bisa mengehentikannya, hanya kekuatan gabungan yang terkuat yang bisa menghentikan kekuatan evolusi terakhri dari Kuroikiba” jelas Hairred

    “Maksudmu, dengan melakukan contract kita bisa mengalahkan Kuroikiba?” balas Reika

    “YA, jadi apakah kau tertarik untuk membuat contract denganku?” balas Hairred

    “baiklah jika hanya itu satu-satunya cara” balas Reika

    Setelah tercapai pada suatu keputusan, akhirnya Hairred dan Reika melakukan Contract untuk bisa mengalahkan bentuk evolusi Kuoikiba yang terakhir.








    0 comments

  • Copyright © 2014

    EIJI KEI Powered by Blogger - Thanks to Johanes Djogan