Weekly post

  • THE RISE OF HANAYA CLAN part tambahan

    tambahan:

    Di dunia yokai tentu saja dunia itu dihuni oleh para yokai, tapi tidak seperti di dunia manusia yang terbagi kedalam beberapa clan, di dunia yokai ada dua jenis yokai yang dulunya sering berlawanan yaitu kubu Nao (yokai putih) dan kubu haro(yokai hitam), tentu saja kubu putih lebih menjurus ke dalam keadilan, kedamaian dan ketentraman dalam menjalani kehidupan mereka, dan kubu hitam adalah kebalikan dari kubu putih. Tapi tidak semua kubu putih menyukai ketentraman dan kedamaian, ada dari beberapa mereka yang berkhianat dan bergabung denga kubu putih. Dan begitupun sebaliknya dari kubu hitam pun ada beberapa yokai yang tidak tertarik dengan mayoritas kubu hitam yang menyukai kekacauan dan kahancuran dan sebagainya,
    Kubu nao dan haro sudah dari zaman nenek moyang mereka tidak akur dan selalu berperang, akan tetapi saat kepempinan mereka dipimpin oleh Kurookami(Haro) dan Shirookami(Nao) mereka mengadakan perjanjian genjatan senjata dalam waktu yang sangat panjang atau bisa dibilang selamanya.

    Kuroikiba salah satu pemipin Haro setelah beberapa generasi dari Kurookami tidak menyetujui akan adanya perjanjian genjatan senjata tersebut, lalu ketika dia mendengar bahwa dunia manusia dan dunia mereka akan terhubung, dia mempunyai niatan untuk memanfaatkan moment itu dan mengambil alih dunia manusia didalam genggamannya. Tapi informasi tersebut bocor dan sampai ke telinga pemimpin Nao yaitu Kitsura (ibu dari Kitsune), kemudian dia memerintahkan anaknya dengan salah satu prajurit terbaiknya untuk pergi mengawasi apa yang dilakukan Haro dan menggagalkan rencana Haro untuk menghancurkan dan mengambil alih dunia manusia dengan menggunakan rencana apapun, walaupun harus membunuh sang penggagas rencana itu yaitu Kuroikiba sang pemimpin kubu Haro tanpa diketahui oleh para yokai yang lain. Misi yang di emban Kitsune dan Kichami sangatlah Rahasia, bahkan di antara kubu Nao pun hanya Kitsura dan mereka berdua yang mengetahui misi itu.
  • THE RISE OF HANAYA CLAN Last Part

    X. THE LAST BATTLE


             Setelah mendapatkan bentuk evolusi terakhir, Kuroikiba langsung melancarkan serangan kepada 3 orang yang ada dihadapannya, dia mencoba untuk mengetes seberapa besar kekuatan yang didapatkan setelah berubah ke bentuk evolusi terakhir. Tetapi para yokai yang masih berada disana tidak membiarkan kuroikiba berhasil melukai Keila, Chiaki dan Eiri. Setelah kedatangan Chiaki disambut dengan serangan dari Kuroikiba, dia langsung menyerang balik ke arah Kuroikiba, akan tetapi tiba-tiba kabut-kabut hitam mulai bermunculan disekitar tubuh Kuroikiba dan melindunginya dari serangan Chiaki yang sudah menggunakan kekuatan Sempurna Yokai Mode nya, dan akhirnya Chiaki sama sekali tidak membuat Kuroikiba tergores sedikitpun. Kuroikiba hanya tertawa melihat serangan Chiaki yang tidak berguna tersebut.

    “HAHAHAHAAAA…!!! Apa yang kalian bisa lakukan untuk melawanku, meskipun kalian para yokai telah memberikan kekuatan kalian pada para manusia bodoh ini, mereka tetap tdak akan bisa menyerangku, HAHAH…—” *crash!! *cranggg!!

    Saat Kuroikiba akan tertawa untuk yang kedua kalinya tiba-tiba Reika dan Hairred Flow datang dari arah jendela dan mengagetkan Kuroikiba sampai membuatnya tersendak dan batuk-batuk untuk beberapa detik.

    “Sialan kalia—, ohhh~… tidak hanya SBB yang menghianatiku, bahkan seorang yang sudah kupercaya sebagai tangan kananku berbalik menghianatiku” Ucap Kuroikiba tanpa menampakan ekspresi kaget atau kecewa

    “Sungguh Ironis sekali nasibmu” Ucap Reika

    “Ironis katamu? hahaha... memang benar ini sungguh ironis, tapi lebih ironis lagi disaat kalian dan para yokai yang menghianatiku terbujur kaku dan tidak bisa melakukan apapun selain memohon-mohon untuk mendapatkan ampunan dariku” balas Kuroikiba

    “Baiklah kita akhiri saja perbincangan yang tak berujung ini, dan segera menaklukan hewan buas yang berada di depan kita” Ucap Eiri

    Setelah mendengar ucapan Eiri, Keila, Chiaki, Reika mulai membuat suatu formasi dan bekerja sama dengan para yokai yang berada di pihak mereka. Alhasil Kuroikba berada ditengah-tengah antara manusia dan yokai yang mengepungnya, akan tetapi meskipun sudah melancarkan berbagai serangan dari arah manapun dan dengan cara apapun pertahanan Kuroikiba dengan Kabut hitamnya sama sekali tidak bisa tertembus. Setelah berbagai usaha yang mereka lakukan yang tidak menghasilkan apapun akhirnya mereka kehabisan akal bagaimana cara mengalahkan Kuroikiba dengan pertahanannya yang sulit ditembus. Akan tetapi saat mereka mulai putus asa, serangan Keila dan Chiaki yang tanpa disengaja tercampur dan menjadi satu mampu menembus kabut hitam dan menggores Kuroikiba. Kuroikiba yang meremahkan mereka pun terkejut dengan satu serangan yang berhasil mengenainya. Sementara disisi berlainan Keila dan kawan-kawan mendapat suatu titik terang dengan menggabungkan serangan untuk bisa menembus dan mengalahkan Kuroikiba.


    “ayo semuanya kita gabungkan kekuatan untuk bisa mengalahkan Kuroikiba, karena seperti yang kalian lihat tadi bahwa hal itu dapat menembus pertahanan Kuroikba dan membuatnya terluka” ucap Keila

    “Ya semuanya ayo ikuti cara yang sudah dilakukan Keila dan Chiaki” teriak Reika

    “hoo... sepertinya kita mendapatkan titik terang untuk bisa mengalahkannya” ucap Hairred

    “baiklah jangan hanya berdiam diri ayo segera lakukan” ucap Kitsune kepada Hairred

    “Wah wah wah... sepertinya clan Nao berani memerintahku, sepertinya hal tersebut tidak bisa dibiarkan, akan tetapi melihat kondisi sekarang akan ku maafkan” gumam Hairred tanpa satu orang pun yang mendengarnya

    Satu per satu akirnya serangan kombinasi mereka mengakibatkan efek yang fatal terhadap Kuroikiba, Yokai dengan Evolusi terakhir akhirnya terpjok dengan kekuatan gabungan dari para yokai dan manusia.

    “grrhhh... sial jika begini terus aku bisa dikalahkan oleh mereka” ucap Kuroikiba dalam hati
    Dan akhirnya Kuroikiba pun melepas tameng kabut hitamnya dad beralih dari mode bertahan ke mode bertarung dengan membuka segel pedang pertukut yang ada di tangan kanannya. Saat segel pedang itu terbuka terhempaslah mereka yang berada disekitar Kuroikiba karena dorongan angin yang sangat kuat, pedang terkutuk itu akhirnya menampakan diri diantara Keila dan yang lainnya, dan pertarungan sebenarnya baru akan dimulai.

    “oke dengan ini aku mengakui kekuatan kalian, akan tetapi hidup kalian disini tidak akan lama lagi!!” ucap Kuroikiba

    “hmn... jangan bercanda, justru kaulah yang hidupnya tidak akan lama lagi!!” balas Sang Batas Biru

             Setelah mengucapkan hal tersebut SBB langsung melancarkan serangan ke arah Kuroikiba, terjadi beberapakali bentrokan dan adu antara pedang dengan lentera SBB, akan tetapi karena terlalu fokus untuk menangkis serangan dari pedang terkutuk Kuroikiba, SBB lengah dan tidak menyadari serangan dari cakar tangan kiri Kuroikiba dan akhirnya pertahanan SBB terbuka lebar, dengan memanfaatkan hal itu Kuroikiba segera mengarahkan pedang terkutuknya ke arah perut SBB, *jlebb *cratt, SBB yang tidak bisa menghindari serangan itu akhirnya terkena tusukan dari pedang terkutuk Kuroikiba. Keila dan Hairred terkejut sementara dan tidak berbuat apa-apa, sementara Chiaki langsung terperanjat dan segera berlari untuk menyerang Kuroikiba. Satu per satu shuriken dengan aura yokai dilemparkan ke arah Kuroikiba tapi dia menangkisnya dengan mudah menggunakan pedang terkutuknya, melihat Chiaki, Keila pun ikut bergerak dan membantu menyibukan Kuroikiba dengan dual swordnya, Hairred pun mengikuti dari belakang untuk membantu meyerang Kuroikiba, akhirnya mereka bertiga masuk kedalam mode pertempuran jarak dekat, saat pedang keila dan pedang Kuroikiba beradu Chiaki diam-diam dari belakang mengincar Kuroikiba, tetapi kabut hitam tiba-tiba muncul dan memukul mundur Chiaki hingga terbentur ke dinding.

             Fokus Keila kini terbagi dia mulai khawatir dengan Chiaki yang tampak tidak sadarkan diri, akibatnya Keila melemah dan Kuroikiba hampir menghancurkan Keila jika Keila tidak ditarik mundur oleh Hairred. Saat mereka berdua berhadap dengan Kuroikiba Eiri, Reika, Kitsune dan Kichami berhasil kembali lagi setelah mereka terhempas keluar dari bangunan utama. Dan terjadi lah pertempuran sengit antara mereka melawan Kuroikiba, seiring berjalannya waktu, satu per satu yang melawan Kuroikiba dikalahkan, mulai dari Kichami, Eiri, Kitsune, Hairred bahkan Reika sekalipun, satu-satunya yang masih berdiri berhadapan denga Kuroikiba adalah Keila seorang,akan tetapi Keila pun sudah tampak kelelahan setelah pertempuran panjang yang dilaluinya, saat Keila hendak menyerang Kuroikiba, serangan Keila tertangkis dan dual sword Keila pun terlempar kauh kebelakang Keila,, Keila tanpa senjata untuk melindungi dirinya, hal tersebut dimanfaakan oleh Kuroikiba untuk membunuhnya, dia mengarahkan pedangnya ke arah perut Keila, akan tetapi tiba-tiba Chiaki mendorong Keila,alhasil Keila hanya tergores sedikit akan tetapi Chiaki terluka parah dibagian pinggang.

    “kejadian ini? ini seperti flashback saat itu? Chiaki?” ucap Keila dalam hati

    “ahh.” *melihat ke arah Chiaki yang berlumuran darah

    Keila shock
    “Chiaki Chiaki Chiaki, Chiaki apa kau tidak apa-apa? Chiaki... hiks… hikks... maafkan aku, kejadian seperti ini terulang kembali karena aku tidak mempunyai kekuatan yang besar untuk melindungimu” Ucap Keila sambil terisak-isak

    “Pu-tri Kei-la, jangan menyalahkan di-ri sendiri, hal ini sudah menjadi tugasku untuk selalu melindungi Putri Keila dari segala bahaya” ucap Chiaki terbata-bata dan akirnya menutup matanya

    “Chi- Chiaki Chiakiii CHIAKIIIII……..!!!!!!!!!!!” Keila berteriak sambil menangis sejadi-jadinya
    Eiri, Reika dan para yokai lainnya masih tidak berdaya untuk bisa bergerak melindungi Keila

    “SIALAN KAU SERIGALA HITAM!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!!” Ucap Keila dengan nada marah

    Tiba-tiba aura besar dari tubuh Keila terlihat mengalir keluar, Aura yang berwarna merah dan biru itu bercampur dengan aura yokai Keila dan menghasilkan energi yang luarr biasa dan menghasilkan dorongan angin yang kuat hampir seperti saat Kuroikiba membuka segel pedang terkutuknya, kedua pedang Keila yang terlempar tiba-tiba terbang dan langsung dipegang oleh Keila. Setelah aura dan angin itu mulai menghilang, Keila yang tertunduk dengan air matanya yang masih bertetesan mulai menegakan kepalanya, dan *swingg kedua mata Keila menyala terang denagn warna merah dan biru, segera setelah itu Keial langsung bergerak cepat ke arah Kuroikiba.

    “Kecepaan macam itu” ucap Kuroikiba

    Kuroikiba yang tidak bisa melihat pergerakan Keila mulai terluka sedikit demi sedikit akibat serangan Keila yang tak terduga, saat serangan Keila berhasil ditangkis oleh Kuroikiba, Keila langsung bergerak cepat lagi dan menghindari bentrokan yang merugikannya, dan tiba-tiba dari langit-langit bangunan terlihat bara api yang menjalar ke arah Kuroikiba, dan dengan gesit Kuroikiba berhasil menghindarinya.

             Dan akhirnya setelah melihat ke area sekeliling, Kuroikiba tidak melihat para yokai dan manusia lain yang tadi menyerangnya kecuali Keila, ternyata saat pergerakan cepat tersebut Keila bekerja sama dengan Sang Batas Biru yang baru tersadar untuk membawa keluar mereka yang terluka dari bangunan utama tersebut. Setelah Keila merasa leluasa untuk menggunakan keuatan penuhnya akhirnya dia berani menampakan dirinya tepat dihadapan Kuroikiba yang tengah kebingungan atas beberapa hal yang baru saja terjadi. Tidak menunggu lama, Keila yang berdiri dihadapan Kuroikiba langsung melancarkan serangan jarak jauh dengan pedang yang mempunyai permata biru dan menghasilkan beberapa bongkahan es yang sedang bergerak menuju Kuroikiba, Kuroikiba dengan tangkas langsung menangkis serangan tersebut, akan tetapi pada titik buta nya karena bongkahan es yang besar tadi ia tidak melihat bahwa serangan selanjutnya yang berjarak hanya beberapa detik sudah berada dihadapan matanya, Kuroikiba yang baru saja menangkis serangan es tersebut kali ini tidak bisa menangkis serangan api yang ada dihadapannya. *bwarrrr… serangan api tersebut akhirnya mengenai Kuroikiba, saat Kuroikba tengah kepanasan dan berusaha memadamkan api yang tersisa yang membakar dirinya Keila langsung melanjutkan serangan selanjutnya dengan meluncurkan roket es lagi, akan tetapi Kuroikiba berhasil menangkis serangan tersebut.

    “HAH… Serangan yang sama tidak akan bekerja padaku untuk yang kedua kalinya!!” ucap Kuroikiba

    “Apa kau yakin?” balas Keila

    Tiba-tiba beberapa kayu yang sudah rapuh yang ada dibelakang Kuroikiba terjatuh dan hendak menimpa Kuroikiba, Kuroikiba yang terkejut berusaha menghindar namun sepertinya ia terlambat dan sebagian tubuh bagian bahawnya tertimpa kayu-kayu tersebut.

    “Brengsek kau!!” ucap Kuroikiba dengan sedikit kesakitan

    “kau naif sekali, aku sengaja membuat serangan roket es dengan ujungnya yang runcing untuk merobohkan kayu-kayu yang terlihat rapuh dibelakangmu itu, tapi jika hanya dengan satu serangan roket es tentu saja kayu itu tidak akan terpengaruh dan tidak akan roboh,oelh sebab itu aku mengarahkannya tepat ke arah tubuhmu tentu saja untuk membuatmu mengira bahwa serangan itu adalah untukmu dan tepat seperti yang ku prediksikan, kau akan menangkis serangan itu dengan memotong es itu menjadi dua bagian dan akhirnya es itu tetap meluncur kebelakangmu dan menabrak kayu-kayu yang rapuh itu” ucap keila

    Tidak memakan waktu yang lama Kuroikiba berhasil keluar dari tindihan kayu-kayu itu, dengan sangat marah dia langsung berlari menuju Keila, *sbat *sbett *trang *treng *trong Keila dan Kuroikiba lagi-lagi beradu pedang dengan sangat dashyat, dengan Keila yang semakin terdorong dan mulai terpojok, Kuroikiba semakin lebih semangat dalam mangayunkan pedangnya ke arah Keila, akan tetapi setelah beberapa kali dia mengayunkan pedangnya, ternyata dia menyadari bahwa Keila sudah tidak ada disana.

    “baiklah tetap diamlah disana kau serigala hitam” ucap Keila

    “aa... apa, aku tidak bisa bergerak?” ucap Kuroikiba

    “Hei apa yang telah kau lakukan padaku?” teriak Kuroikiba karena tidak mengetahui posisi keberadaan Keila berada,

    “lihatlah kebawahmu” ucap Keila

    “ohh rupanya kau disana” balas Kuroikiba sembari membalikkan badannya dan melemparkan pedang kutukannya ke arah Keila

    Keila yang tidak menyangka akan hal itu terkejut dan akhirnya dia terkena serangan pedang terkutuk itu dan melukai tangan dan perut bagian kirinya.

    “arggh! Aku tidak mengira akan terjadi hal ini, tetapi setidaknya aku masih bisa bergerak untuk mengalahkanmu disini” ucap Keila sambil menahan sakit dari pedang kutukan

    Keila yang menggunakan tanda segel pengikat yang ia pelajari dan dapatkan dari ibunya saat berlatih, berhasil menerapkannya untuk menjebak Kuroikiba. Dia tidak pernah menyangka bahwa segel jurus pengikat itu ternyata efektif untuk menahan pergerakan Kuroikiba meskipun anggota badan bagian atasnya masih dapat bergerak secara leluasa, akan tetapi bisa menahan Kuroikiba tetap pada posisi yang sama sudah sangat menguntungkan bagi Keila apalagi dengan keberadaan pedang terkutuknya yang jauh dari majikannya semakin memperbesar peluang Keila untuk bisa mengalahkan Kuroikiba.
    Dengan beberapa persiapan akhirnya Keila siap untuk melakukan serangan terakhir. Aura merah dan biru kembali menyelimuti tubuh Keila tidak lupa dengan aura yokainya yang mengikuti. Kedua pedang yang berada di tangan kanan dan tangan kiri Keila ia arahkan tepat diaman Kuroikiba berada, dengan mata terpejam dan fokus yang kuat ia mengumpulkan energi air dan api, es dan lava untuk meningkatkan kekuatan daya serang yang hendak ia luncurkan.

    *Keila membuka kedua matanya
    “Baiklah bersiaplah Kuroikiba” ucap Keila

             Dengan kedua pedang yang masih mengarah kepada Kuroikiba Keila mengayunkan kedua pedangnya kearah belakangnya secara perahan dan langsung melemparkannya kedepan dengan sekuat tenaga bersamaan dengan energi besar yang telah ia kumpulkan. Terlihat api yang membentuk seperti burung phoenix dan es yang membentuk beruang kutub sedang berlari ke bersama ke arah Kuroikiba, Kuroikiba yang tengah berusaha untuk memanggil pedang terkutuknya dan dalam keadaan mode bertahan tetap dia tak bergerak dari posisinya, tidak lama kemudian phoenix dan beruang kutub itu terlihat mulai pudar dan membentuk energi kembali dengan energi itu sambil berputar satu sama lain dan membentuk satu serangan yang kuat. *Jlegarrrrrrrr ….. terdengar suara yang begitu kuat Keila yang sedang berdiri di jendela kehilangan kesadaran dan terhempas keluar dari bangunan itu.

    Eiri dan yang lain yang sudah sadar berhasil menangkap Keila yang terjatuh dari lantai paling atas bangunan utama.

    Awan-awan hitam yang menaungi Shiroya caslte mulai menghilang dan matahari pun mulai terlihat terbit dari arah timur tanda bahwa pertarungan yang panjang ini telah berakhir.


    XI. THE RISE OF HANAYA CLAN

             BEBERAPA BULAN PUN BERLALU

             Eiri, Reika dan Keila berhasil membangun kembali Shiroya caslte yang sudah hancur berantakan menjadi lebih indah dari Shiroya caslte yang dulu, warga-warga yang dulu berlarian kini mulai kembali menempati wilayah-wilayah sekitar Shiroya caslte, pasar-pasar disekitar pun kini mulai aktif kembali.

    “Keila, tolong ambilkan bunga yang berada di luar gerbang untuk ditanam di area taman” teriak Eiri

    “Baikkkkk” balas Keila

    Keila segera berlari dan pergi menuju gerbang Shiroya caslte untuk mengambil bunga yang dimaksud ibunya. Sesampainya disana…
    “aaaaaaahhhhhhhh!!! Banyak sekali bunga yang harus diambilnya” keluh Keila

    “Putri Keila apakah anda butuh bantuan” ucap???

    “ya tentu saja apakah kau tidak melihat betapa banyak bunga yang harus saya amb—” Keila yang sedang berbicara sambil menunduk dan menunjuk ke arah bunga, tapi saat ia menegakan kepalanya untuk meilhat siapa yang berbicara dengannya dia terkejut

    “Chi-chi-chi- chi-chi-chi-chi CHIAKIIIIII!!!!!!!!!!!!” Kela langsung melompat ke arah Chiaki dan memeluknya

    “Chiaki apa kau sudah sehat? Bagaimana dengan lukamu?” ucap Keila

    “ya, seperti yang anda lihat, semua lukaku seudah sembuh he... he…” balas Chiaki

    “Pengobatan di dunia yokai sangat hebat sekali, selama beberapa bulan saya disana, dalam masa pengobatannya saya tidak merasakan sakit sama sekali” lanjut Chiaki

    “Benarkah? wahhh luar biasa sekali” balas Keila

    “dan lihatlah saya diantar SBB kesini” ucap Chiaki sambil menunjuk ke arah SBB yang ada sedang mendekat menuju Keila

    “Haloowww Keilaa” ucap Sang Batas Biru

    “ohh hai” Balas Keila dengan jutek

    “ahh meskipun kau mengabaikanku, Pesona manis Putri Keila masih sangat memikat terhadapku” ucap SBB

    “Terserahlah! ohh iya Chiaki apakah kamu tidak lapar? kebetulan Kakakku Reika sedang membuat makanan yang tampaknya lezat sekali” ucap Keila

    “wooo, Putri Reika memasak, baiklah ayo kita coba” balas Chiaki

    Keila dan Chiaki langsung berlari menuju ke arah dapur tempat dimana Reika berada

    “Ahh iya SBB, tolong ambilkan semua bunga yang ada disana dan berikan kepada Ibunda, Aku mengandalkanmu” terika Keila dari jauh

    “walah walah... setelah dicuekin, aku disuruh-suruh olehnya, ahh sudahlah” gumam SBB sambil membawa semua bunga yang ada di hadapanya

             Setelah semuanya berkumpul kembali, Eiri memanggil Hairred dari dunia yokai untuk mengadakan rapat dengan para manusia dan dengan para jendral baru yang dipilih oleh Eiri sendiri. Sepertinya mereka berniat untuk membuat clan yang hancur itu hidup kembali dan mengembalikan kejayaannya.

    “Baiklah kelihatannya semuanya sudah berkumpul, termasuk Kitsune dan Hairred yang sekarang memimpin masing-masing clan di dunia yokai” ucap Eiri dalam rapat

    “oke ada apa ini?” ucap Hairred

    “dan sepertinya aku merasa hal yang janggal disini, satu-satunya laki-laki yang ada disini hanya aku seorang? dan kau memilih jendral-jendral andalanmu itu semuanya adalah perempuan?” lanjut Hairred penasaran

    “oke oke Hairred, nanti pertanyaanmu akan terjawab satu per satu dengan sendirinya, sekarang tenanglah dan ikuti rapat ini dengan damai, Oke? *twink” rayu Eiri kepada Hairred

    “baik baik” balas Hairred cuek

    “bagus, baiklah mari kita mulai rapat ini, Keila tolong ambilkan beberapa dokumen rencana rapat ini, dan Reika awasi terus Hairredmu jangan sampai hilang kendali saat rapat ini sedang berjalan, dan untuk Chiaki, siapkan catatan untuk menulis beberapa keputusan yang kita dapatkan dari hasil rapta ini” Ucap Eiri

    Rapat pun akhirnya dimulai, beberapa perbedaan pendapatpun saling bermunculan dan tidak lepas dari Hairred yang sangat menentang ide dari Eiri, Keila pun tidak hanya diam mendengar Hairred menjelekan ide dari Ibundanya, dia terus beradu argumen dengan Hairred yang menentang ide dari ibunya. Namun akhirnya setelah beberapa rayuan kepada Hairred, dia akhirnya setuju dengan ide Eiri yang tadi ditentangnya. Hasil keputusan dari rapat pun akhirnya didapatkan.

    Setelah beberapa hari dari rapat, orang-orang yang mengikuti clan baru sudah banyak berkumpul di aula Shiroya caslte, dan ternyata orang-orang itu perempuan semua. Dan juga tidak lupa para yokai, baik itu dari clan Nao dan Haro mereka semuanya hadir dan memenuhi seluruh area Shiroya caslte. Beberapa pengumuman pun disampaikan Eiri, Keila, dan Reika dari lantai paling atas. Para anggota clan yang baru dan para yokai bersorak dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan ketiga calon pemimpin clan baru itu.

    “Akhir keputusan yang didapat, kita mengubah nama clan kita menjadi HANAYA CLAN, dengan anggota yang mayoritas perempuan dan dengan dukungan dari para yokai supaya para anggota bisa melakukan contract dengan ini kita akan mengambil kembali kejayaan yang dulu telah hancur!!!” teriak Reika

    “WOGGHH…!!!!!”
    “KYAAAAAA….!!!!”
    “KAKAK REIKA KERENNNN!!!!”
    “HIDUP HANAYA CLAN!!”
    “YOKAI DAN MANUSIA BERSATUUU!!!”
    “kacang kacang kacang kacang kacang”
    “aqua jang aqua neng yang haus yang haus”
    Para anggota baru dan para yokai besorak gembira dan penuh dengan semangat menjawab terikan dari Reika.

             Akhirnya terbentuklah suatu clan baru yang berisi mayoritas perempuan dan yokai dari dua clan dengan nama HANAYA, salah satu arti dari HANAYA jika dibalik adalah Ada Yokai NAo dan HAro. Keesokan harinya setelah clan tersebut dibentuk berbagai contract telah dilakukan antara manusia dan yokai yang menjadi anggota clan HANAYA, mereka pun mulai menyerang beberapa wilayah yang dulunya menjadi kekuasaan Kazumasa Clan.

    “Kami datang untuk merebut kembali tanah kami yang terlantar!!” ucap salah satu jendral perempuan yang memimpin pasukan penyerang

    Peperangan pun terjadi di berbagai daerah, hari demi hari berlalu dengan membawa banyak berita kemenangan dan keguguran beberapa pahlawan, namun mereka terus melakukan operasi untuk bisa mengambil alih seluruh pulau menjadi daerah kekuasaan HANAYA clan. Beberapa clan yang kuat pada masa itu sama sekali tidak berdaya menghadapi kekuatan tempur baru dari Hanaya clan, meskipun mereka beranggotakan mayoritas perempuan mereka berhasil membawa banyak kemenangan untuk HANAYA clan karena sudah melakukan contract dengan para yokai. Beberapa orang yang selamat dari invasi HANAYA clan membuat julukan untuk clan baru tersebut, ada yang menyebutnya THE BLACK FLOWER, THE BLACK ROSE, AROSE OF CHAOS, WOMAN OF WAR, GIRLS DANCING DEAD, dan beberapa julukan lainnya. Dan tidak hanya HANAYA clan yang mendapat julukan, ketiga pemimpin yang mendirikan clan tersebut mendapat julukan sebagai THREE ROSE OF DEATH dan Chiaki mendapat julukan personal karena beberapa perangkap dan gerakannya yang mengejutkan dan mematikan yaitu BUTTERWORTS.

             Hanya dalam beberapa minggu HANAYA clan berhasil mengambil alih Seluruh pulau tersebut, sedangkan beberapa clan yang telah dikalahkan menginginkan perdamaian dan membentuk aliansi diatas kuasa HANAYA clan, jadi tidak akan memungkinkan clan-clan yang bergabung dengan HANAYA clan untuk bisa membrontak dan melakukan kudeta. Setelah semuanya selesai mereka membuat suatu sistem pemerintahan dengan Shiroya caslte menjadi pusat dari pemerintahan yang itu. Dengan begitu tidak ada kekacauan lagi yang terjadi atau perebutan daerah kekuasaan karena semuanya sudah berada di bawah kendali HANAYA clan. meskipun ada beberapa warga yang ber demo mereka dengan cepat diatasi dan mengembalikan kedamaian seperti sedia kala.

    “Lihatlah Keila, tempat ini sekarang sangat damai, tidak ada informasi seranga serangan atau pun perebutan kekuasaan daerah antar clan” ucap Eiri

    “iyah Ibunda, ini adalah impian dari Ayahanda yang akhirnya berhasil kita capai” balas Keila

    “Raiga, apa kau melihat semua ini dari atas sana?” gumam Eiri

    *camera langsung meyorot ke arah langit dan…



    ***TAMAT***






    Credit gambar:
    - google(dot)co(dot)id
    - SW4-II (game PC)
    - detective cuticle inaba (anime)
    -my laptop

    @author

    © Copyright 2016
  • THE RISE OF HANAYA CLAN Part 3

    VII. Truth and Training

             Reika kehilangan kesadaran saat membunuh jendral itu, dia mengamuk dengan sangat menyeramkan dan merusak rumah tua itu, akan tetapi tubuhnya yang masih kelelahan tidak bisa menopang keinginan mengamuknya itu dan akhirnya dia tumbang dan tergelatak diluar, Eiri yang berada di rumah itu hanya bisa melihat kejadian itu tanpa bisa bicara sedikitpun. Keila dan Chiaki sedang pergi keluar untuk mencari bahan makan malam, mereka pergi ke festival yang jaraknya lumayan jauh dari rumah tua yang mereka tempati. Saat dalam perjalanan pulang Keila melewati sebuah cermin yang dipasang penjual topi dan aksesoris, terlihat sepintas Keila merasa ada yang aneh pada wajahnya kemudian dia kembali lagi untuk bercermin, dan ternyata Keila mendapati bahwa mata kananya berubah menjadi warna merah dan rambutnya yang mulai berubah sedikit demi sedikit menjadi kecoklatan, Keila panik akan hal itu dan langsung berlari tanpa arah dan tujuan. Chiaki yang melihat kejadian itu langsung berlari mengejar Keila, sambil membawa cermin yang dicurinya dia melihat bahwa pupil mata kirinya berubah menjadi garis tipis seperti mata ucing yang ia lihat sewaktu berbelanja. Keila berhenti di hutan dan duduk terpuruk di atas ranting pohon yang besar, Chiaki berusaha membujuknya dan berkata bahwa dia juga memiliki keanehan yang sama di matanya. Akan tetapi Keila susah untuk dibujuk karena sifat keras kepalanya. Setelah berusaha beberapa kali akhirnya Keila terbujuk dan segera kembali ke Rumah tua. Akan tetapi sesampainya di Rumah mereka melihat rumah mereka seperti sudah diserang makhluk buas dan melihat bekas darah yang terlihat masih baru di depan pintu masuk ke rumah tersebut, Mereka langsung bergegas ke dalam rumah dan melihat Reika terbaring lemas. Mereka langsung diberitahu oleh Eiri kejadian sebenarnya, dan dilanjutkan dengan mereka saling terbuka satu sama lain dan membicarakan beberapa keanehan dalam tubuh mereka, dimulai dari rambut Keila yang sedikit demi sedikit mulai berubah menjadi kecoklatan diikuti mata kiri Keila yang berwarna merah dan pupil mata kanannya pun berubah seperti mata kiri Chiaki, lalu diikuti rambut Eiri yang mulai agak keputihan dengan kedua pupil matanya berubah tipis seperti hewan karnivora dan memiliki warna mata yang berbeda.

    “a…arrrghhhh!!!” tiba-tiba Chiaki merasa kesakitan


    “Ada apa Chiaki? apa kau terluka saat tadi mengejarku ?” Tanya Keila cemas


    Teringat akan apa yang dikatakan Eiri tentang keanehan yang menimpa Reika, saat masih dalam keadaan setengah sadar Chiaki berusaha menjauh dari Keila dan Eiri, Chiaki pergi berlari keluar dengan sangat cepat karena takut dia menyerang Keila saat dalam keadaan tidak sadarkan diri.

    “a… aku merasa aku tidak pernah berlari secepat ini” ucap Chiaki dalam hati.

    Chiaki yang terus berlari kini sudah berada di dalam hutan, dia menemukan gua kecil yang terbentuk dari akar pohon yang besar, Chiaki segera menuju tempat itu dan berusaha menahan rasa sakitnya.

    Keila yang khawatir dengan Chiaki dan Reika dihadapkan dengan pilihan yang sulit, yang pada akhirnya Keila memilih untuk tetap tinggal di rumah tua menemani Ibunya dan Reika. Dan ternyata Keila memilih pilihan yang tepat, disana dia melihat bahwa Ibunya dan dirinyapun mengalami gejala yang sama seperti Chiaki, akan tetapi hal itu berlangsung sementara. Dengan kedua matanya yang berubah menjadi warna merah, Kuku-kuku yang memanjang serta gigi taring bagian kiri Keila yang memanjang dan tumbuhnya beberapa ekor ditubuh Eiri, tidak membuat Eiri dan Keila hilang kesadaran. Keila dan bahkan Eiri pun tidak mengerti akan hal itu, akan tetapi atas ketisengajaan Eiri yang melibaskan ekornya dan menghasilkan angin berhembus dengan sangat kuat, mereka menyadari bahwa itu bisa hal itu bisa dijadikan sumber kekuatan mereka.

    Pada Keesokan harinya Reika terbangun dan melihat Keila yang sedang menuangkan segelas susu.

    “ohh… Selamat pagiii….” Ucap Keila dengan penuh semangat

    “Se-selamat pagi” balas Reika yang masih setengah sadar

    “Apa yang terjadi denganku? Dan... ohhh Keila apa kamu mengganti model rambut?” lanjut Reika

    “Kakak pingsan saat dalam keadaan yokai mode, he he … bisa dibilang seperti itu” balas Keila

    “ehh? Kamu sangat manis dengan style seperti itu XD, dan apa itu yokai mode?” balas Reika kebingungan

    “nanti kita akan bahas masalah ini bersama ibu dan Chiaki, tapi sekarang Chiaki sedang dicari oleh Ibu karena dia pergi ke hutan kemarin, sekarang kakak bangunlah dan segera cuci muka” suruh Keila lembut

             Matahari sudah hampir berada di tepat diatas kepala sementara Eiri dan Chiaki masih belum kembali ke rumah. Sesaat Keila dan Reika sedang mengobrol santai terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah rumah, saat Keila meilhat keluar ternyata itu Eiri dan Chiaki yang baru saja kembali.

    “Ahh… selamat datang kembali” ucap Keila

    “Chiaki, apa kamu tidak apa-apa?” lanjut Keila

    “hmmn hmn… sepertinya tuan putri mengkhawatirkan Chiaki yang imut ini” ucap Chiaki dengan nada sombong

    “hooo…. Rupanya kamu juga bisa mengendalikan kekuatan yokai modemu, Wa… wahhhhhhh…!!! Chiaki apa yang terjadi dengan rambutmu?” ucap Keila yang baru sadar akan hal itu

    “Aku memotongnya, supaya tidak hanya putri Keila dan Nona Eiri saja yang mempunyai model rambut yang baru, Hahahaha” Chiaki tertawa jahat

    “baiklah semuanya mari kita membahas dengan apa yang terjadi dengan tubuh kita ini” ucap Eiri

          Setelah mereka mendiskusikan apa yang terjadi, mereka mengetahui bahwa untuk membangkitkan kekutan yokai mode mereka perlu meminum darah dan juga mereka yang bisa menggunakan yokai mode hanya karena mereka bisa selamat dan tetap hidup setelah terkena gigitan yokai, Keila dan Chiaki memiliki bentuk perubahan yokai mode yang hanya setengah dikarenakan gigitan dari yokai yang tidak sempurna dan hanya mempunyai bekas gigitan satu taring saja, mungkin itu sebabnya kenapa Chiaki bisa dengan mudah mengendalikan yokai mode hanya dalam satu malam saja sementara Reika dan Eiri mereka tergigit dengan sempurna oleh yokai dan mempunyai perubahan seutuhnya, akan tetapi Reika masih belum bisa mengendalikan yokai mode miliknya tersebut, dan mereka berniat untuk berlatih untuk menambah kekuatan mereka dan membantu Reika supaya bisa lebih mengendalikan kekuatan yokai mode, karena mereka bermaksud menggunakan kekuatan yokai mode tersebut untuk mengambil kembali Shiroya caslte yang telah dicuri dari mereka.
             Keesokan harinya sebelum mereka memulai latihan mereka mendengar warga-warga yang sedang berbicara melewati rumah tua yang mereka tempati, mereka mendengar bahwa Shiroya caslte sekarang mendapatkan julukan yang buruk yaitu Kuroya caslte, mendengar hal itu mereka menjadi lebih semangat dan antusias untuk segera memulai latihannya.

    “Dalam rangka mengembalikan nama baik Shiroya caslte dan merebut kembali menjadi milik kita, mari kita berlatih sekeras mungkin, semaksimal mungkin, segigih mungkin untuk encapai tujuan kita” meskipun denga batuk-batuk karena tidak terbiasa berteriak kencang Eiri tetap berusaha bereriak untuk menyemangati anak-anaknya

    “OKEEEEEEEEEEEEEEEE” respon Reika, Keila dan Chiaki serempak.

    VIII. Payback
             Keila yang sudah pernah memegang satu senjata pusaka mencoba untuk memegang senjata yang satunya lagi dengan berniat menggunakannya sebagai senjata untuk menghancurkan para yokai yang ada di Shiroya caslte. Eiri lebih mengasah kemampuan dalam mengibaskan 5 ekornya. Chiaki mengasah ketangkasannya dan kecepatan berlarinya. Sementara Reika dia masih sering kehilangan kontrol atas dirinya saat mencoba menggunakan kekuatan yokai modenya. Akan tetapi setelah beberapa minggu berlalu dengan latihan yang keras setiap siang dan malam, Reika berhasil mengendalikan yokai mode miliknya. Kemudain selang satu minggu setelah Reika berhasil mengendalikan yokai modenya, mereka membulatkan tekad untuk pergi ke Shiroya caslte tepat sebelum matahari terbenam.

                    Hari yang ditunggu-tunggupun sudah mulai tiba, mereka dengan menggunakan pakaian dan armor yang sudah dipesan jauh sebelum hari H, tampak siap untuk membasmi para yokai yang ada di shiroya caslte.



    Keila dengan senjata pusaka kazumasa dan armor yang menawannya,




    Chiaki dengan pakain ninja dan senjatanya yang baru,


    Reika dengan armor gagahnya dengan tetap menggunakan tombak sebagai senjata andalannya,


    Dan yang terakhir Eiri dengan pakaian menggodanya dengan selendang yang terbuat dari salah satu bulu ekornya saat dalam yokai mode.

    Dengan menggunakan lambang baru yang sudah terpasang di armor dan pakain mereka dan nama group baru mereka yaitu Hanaya, mereka segera berangkat menuju Shiroya caslte. Dan sesampainya di Shiroya caslte mereka melihat keadaan kastil yang hancur berantakan



    Melihat langit sudah mulai gelap mereka segera bergerak masuk kedalam area Shiroya caslte, dan satu persatu membunuh para yokai yang sedang lengah dari belakang hingga mereka sampai di bangunan utama yang tampaknya merupakan tempat tinggal pemimpin para yokai. Saat mereka mulai bergerak untuk memasuki bangunan utama tersebut, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan yokai yang meloncat keluar dari atas bangunan utama tersebut, saat Reika melihat yokai itu dia menyadari bahwa yokai tersebutlah yang telah menggigitnya, tidak mau menghabiskan waktu untuk berhadapan dengan satu yokai, Reika menyuruh Keila dan yang lainnya untuk segera masuk kedalam bangunan tersebut dan membiarkannya mengurus yokai yang ada dihadapannya. Tidak ada pilihan lain mereka pun setuju dan segera pergi meningglkan Reika.

    “hahahah… rupanya kau berani menantangku hanya dengan sendirian?” ucap yokai itu

    “Aku sendiri saja sudah cukup untuk mengalahkanmu” balas Reika

    Setelah ucapan balasan Reika, mereka langsung bertepmur dengan sekuat tenaga.

    “jalan mana yang harus kita pilih?” ucap Keila saat terjebak dengan dua pilihan jalan

    “hmmm tak usah repot-repot memilih, lihatlah jalan yang dijaga maka itu adalah jalan yang menuntunmu kedalam kehancuran” terdengar suara misterius dari arah lorong yang gelap

    Karena penasaran mereka pun berjalan dengan hati-hati mendekati sumber suara itu berasal, dan semakin dekat mereka semakin melihat cahaya biru yang menyala di lantai, dan ternyata disana terdapat yokai yang sedang berbaring menunggu kedatangan mereka.


    G5. Sang Batas Biru (SBB) ( Haro Yokai)















    “Selamat datang dijalan yang menuntunmu kepada kesakitan yang mendalam” ucap yokai biru itu yang mulai tampak terlihat jelas,

    “jika kalian ingin menemui Tuan Kuroikiba kalian menuju ke arah yang benar, tapi tentu saja saya Sang Batas Biru tidak akan membiarkan kalian lewat” ucap yokai batas biru.

    “Kuroikiba? jadi itu nama pemimpin kalian, cukup meyeramkan ya ?” ucap Eiri dengan tenang
    “aa…!!!!” Chiaki menunujukan tatapan satu matanya yang tajam yang terlihat sangat penuh dengan amarah dan dendam

    “Chiaki, ada apa?” ucap Keila khawatir

    “yokai itu, dia lah yang sempat membahayakan Putri Keila dan juga yang menggigitku” balas Chiaki kesal

    “ho~o… jadi kau si kunoichi kecil yang telah merasakan kenikmatan gigitanku yang indah yaa” sela Sang Batas Biru

    “hmmp… apa yang kau banggakan hanya dengan gigitan gagalmu itu!!, lihatlah hanya ada bekas satu taring yang ada pada leher kiriku ini, apa itu yang kau maksud dengan gigitanku yang indah” tchh, jangan bercanda” balas Chiaki dengan menantang Sang Batas Biru.

    “Indahhhhh Sekalliiiiii…... kau kunoichi kecil sangat indah sekali sampai-sampai aku ingin memakanmu sampai tak tersisa tulang sedikitpun” balas Sang Batas Biru dengan ekspresi gilanya

    “*mengigil, a…a…a…a... aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan” Ucap Keila dengan wajah ketakutan

    “apakah dia masokis?” ucap Eiri dengan tatapan jijiknya

    “Putri Keila, Nona Eiri, kalian segera pergilah dari sini, yokai itu biar saya yang urus” ucap Chiaki

    “Chiaki? aku tidak akan meninggalkanmu sendiri dengan orang aneh itu” balas Keila

    “tidak apa-apa Putri Keila, aku berjanji akan menyusul kalian setelah membuatnya bertekuk sujud dihadapanku” balas Chiaki dengan penuh semangat

    “ho~o, mari kita lihat apakah kau bisa melakukan hal itu, kuno-i-chi—ke-cil-ku?” ucap Sang Batas Biru dilanjutkan dengan melancarkan serangan pertamanya

    “Diamlah kau!! Putri Keila semua cepatlah pergi selagi saya menahannya” ucap Chiaki

    Kemudian mereka berdua langsung pergi meninggalkan Chiaki dengan yokai biru itu, meskipun dengan berat hati dalam waktu yang sama Keila juga mencoba untuk mempercayai tekad dan kekuatan Chiaki. Setelah berlari menaiki beberapa tangga dan melewati beberapa ruangan kosong, mereka akhirnya sampai di tangga yang akan menuntun mereka ke lantai teratas, tempat berada sang pemimpin para yokai yang menghancurkan clan mereka. Tidak menunggu lama, mereka langsung menaiki tangga itu dengan berjalan dan tetapi sesampainya disana mereka terkejut melihat pemimpin yokai tersebut, ternyata pemimpin yokai tersebut adalah……

    *trang *treng *trong *sebat *sabet pertempuran antara Reika dan yokai yang menggigitnya tampaknya telah sampai pada puncaknya.

    “*huh *huhh *haa, sepertinya aku harus segera mengakhiri pertarungan ini” sembari terengeah-engah

    “dengar!! Tampaknya keluargamu sudah sampai ke lantai teratas bangunan itu, dan kau tau apa artinya itu?” lanjut yokai yang sedang dihadapi Reika

    “hah… mana kutahu, karena sebentar lagi kau akan terpenggal dengan tombakku ini” balas Reika

    “woww… menakutkan sekali, baiklah mari kita lihat siapa yang akan menang dalam pertarungan ini, Red mode Excecution” balas yokai itu yang tampaknya akan melakukan sesuatu yang berbahaya

    Angin tiba-tiba berhembus dengan kencang sesaat setelah yokai yang ada dihapadan Reika berteriak kata-kata yang ga jelas tersebut, dann…
    G6. Hairred Flow (Haro Yokai)
    Ditengah bulan purnama yang baru muncul, terlihat rambut yokai itu yang berubah menjadi warna merah, dengan tatapan mulai seriusnya dia segera melancarkan serangan bertubi-tubi kepada Reika, akan tetapi Reika masih bisa mengimbangi serangan tersebut. Dan pertempuranpun terus berlanjut.

    “Ayahanda, ternyata kau selamat?” Ucap Keila dengan terkejut

    “Oooh… rupanya kau anak dari pria ini ya, biar kutebak, yang berdiri disebelahmu adalah istri dari pria ini kan?” sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri

    “a-apa yang kau katakan ayahanda?” balas Keila

    “Keila sayang, apa kamu tidak ingat apa yang dikatakan oleh jendral yang sudah menyelamatkan kita?” sela Eiri

    “Tapi Ibunda?” balas Keila

    “Pria yang berada dihadapanmu sekarang bukanlah Ayahmu lagi Keila, dia adalah pemimpin dari para yokai yang telah merebut segala sesuatu dari kita, termasuk juga ayahmu, sepertinya dia menggunakan sebuah trik atau kemungkinan terburuknya dia menggunakan jasad Raiga untuk kepentingan dirinya” balas Eiri dengan nada serius

    “Tepat sekali, Istriku ini memang benar-benar hebat, aku menggunakan tubuh suamimu ini supaya bisa berevolusi ke bentuk yang lebih sempurna dan mencapai evolusi tahap terakhir, hal ini dikarenakan karena sepertinya Pria ini memiliki digivice dan lambang yang berada di kalungnya” sela sang pemimpin para yokai

    “Kau Baj*ing*an, betapa kasarnya kau memperlakukan tubuh ayahku hanya demi kepentinganmu sendiri” balas Keila dengan sangat marah

     “Ha... Hahaha… Hahahahahahaha… apakah itu kata yang pantas kau keluarkan untuk ayahmu ini ?” tantang Kuroikiba

    “DIAMLAH…!!!” Keila berteriak dengan tanpa menyadari bahwa air matanya mulai menetes lalu dilanjutkan dengan langkahnya dan mulai berlari untuk mendekati dan meyerang yokai yang telah merebut ayahnya.

    “Keila, jangan gegabah” ucap Eiri,

    Akan tetapi Keila sudah termakan oleh emosi dan tidak mempedulikan daerah sekitar

    “ahh... tidak ada pilihan lain, aku harus segera melindungi Keila dari tindakannya yang ceroboh itu” ucap Eiri

    “hahaha... buah apel memang tidak jatuh jauh dari pohonnya, sifatmu yang sembrono itu mirip sekali dengan ayahmu ini, dan kau tau fakta menarik lainnya? dia terbunuh karena sifatnya yang sembrono itu, hahhahahaha” ucap Kuroikiba

    “Diamlah kau yokai sialannn…” balas Keila yang masih penuh amarah

    Pertarungan pun terus berlanjut sampai Eiri dan Keila terpojok dan kehabisan tenaga, lalu tiba-tiba muncul sebuah portal kecil dari atap tepat di atas Eiri.

    “Nao Yokai? apa yang mereka lakukan disini, sial, dan terlebih lagi ternyata itu adalah Kitsune” ucap Kuroikiba dalam hati

    Dari portal yang terbuka tersebut turun dua yokai putih mendekati Eiri dan Keila. Tentu saja Eiri yang sudah kelelahan kaget dan tidak bisa berbuat apa-apa karena yokai yang mendekatinya itu.

    G7. Kitsune (Nao Yokai)
    “Bergerak lebih dekat lagi dari ini kau akan terbunuh, yokai” ucap Eiri terengah-engah sembari mempersiapkan untuk berubah ke bentuk yokai mode

    akan tetapi yokai yang mendekati Eiri tiba-tiba membeberkan ekor putihnya yang sangat banyak

    “ekor itu, jangan-jangan?” ucap Eiri dalam hati 




    “Ya... akulah yang sudah memberikan kekuatan yokai itu dalam dirimu, tapi waktu itu aku tidak bisa memberikan sepenuhnya kekuatanku padamu, yang kuberikan waktu itu hanyalah setengah kekuatanku saja, bisa kau lihat perbedaanya dari ekor yang sekarang kau miliki” ucap kitsune

    “Lalu apa yang kau mau dariku?” balas Eiri

    “Pertanyaan yang bagus, aku kesini akan ikut membantumu dalam mengalahkan Kuroikiba, tapi aku tidak bisa secara langsung dengan tubuh ini karena itu akan memicu konflik dan menghancurkan perjanjian genjatan senjata di dunia asalku” bisik kitsune

    “baiklah tidak usah basa-basi, tujuan utamaku datang kesini untuk memberikan segel contract kepadamu” lanjut Kitsune


    IX. Contract
             Pertarungan Chiaki dan Sang Batas Biru berlangsung dengan sangat sengit, dari usaha perlawan Chiaki dan melihat Chiaki bisa mengendalikan dengan baik sepertiga kekuatan Sang Batas Biru yang ada dalam diri Chiaki, yokai Sang Batas Biru merasa terkesan.

    “A~ahh baiklah istirahatlah dulu, aku kecapean bermain kejar-kejaran denganmu” ucap sang Batas Biru

    “Ehh? jangan bercanda !!” balas Chiaki kesal

    “baiklah langsung ke intinya saja, apakah kau mau membuat contract denganku?” ucap Sang Batas Biru serius

    “konak? apa yang kau maksud dengan konak?” balas Chiaki bertanya-tanya

    “Bukan konak tapi contract” balas Sang Batas Biru

    “Kekuatan yang kalian miliki atau kalian menyebutnya dengan yokai mode, itu hanyalah kekuatan liar yang mengalir dalam diri kalian, hanya dengan berlatih kalian bisa mengendalikannya, tapi untuk seseorang yang terkena gigitan liar yang sempurna hal itu akan susah untuk dikendalikan atau bahkan menyebabkan kematian. Tapi tidak jika kau melakukannya dengan tujuan untuk membuat kontrak dan melakukan perjanjian antara yokai dan manusia, dengan contract tersebut kalian tidak usah repot-repot untuk belajar dan berlatih mengendalikan kekuatan yokai mode, dengan contract kalian bisa mendapatkan kekuatan penuh dari yokai dan bisa langsung mengendalikannya secara instant, jadi apakah kau tertarik?” lanjut Sang Batas Biru

    “Kenapa kamu memberitahukan seluruh hal itu padaku?” Balas Chiaki

    “sepertinya dia berusaha menjebakku dengan kata-katanya itu” lanjut Chiaki dalam hati

    “karena kamu telah memikat hatiku Chi-a-ki, ;)” balas Sang Batas Biru dengan nada genit

    “Apa kau berusaha menjebakku?” kali ini dia langsung mengutarakan apa yang ada dalam pikiirannya

    “Haa~ aku hanya lelah memainkan peran penjaga dari clan Haro, yang kumau hanyalah bersantai dan hidup berdampingan dengan seorang pujaan hatiku” jelas Sang Batas Biru

    “Jika seperti itu, bukankah kau menghianati Pemimpinmu?” balas Chiaki

    Sang Batas Biru langsung mendekati Chiaki dan berkata di dekat telinga Chiaki

    “bukankah tadi sudahku bilang, aku sudah lelah memainkan peran bodoh ini” bisik Sang Batas Biru
    *kick “siapa yang bilang kau boleh mendekatiku !!” ucap Chiaki kesal

     Sang Batas Biru yang mundur kembali karena menghindari tendangan dari Chiaki, mulai merasa jengkel dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh dari Chiaki, tanpa pikir panjang Sang Batas Biru langsung meyakinkan bahwa dia berniat melakukan kudeta dan berada di pihak yang sama dengan Chiaki.

    “hmm... sepertinya hanya dengan cara ini aku bisa meyakinkan anak perempuan ini” ucap Sang Batas Biru dalam hati

    “Apakah kau yakin?” balas Chiaki

    “Ya” balas Sang Batas Biru

    “Kalo begitu mari kita segera mulai Contractnya” balas Chiaki

    “OSSSS” balas Sang Batas Biru

             Akhirnya contract antara Chiaki dan Sang Batas Biru pun dimulai, Setelah persetujuan mereka dan perjanjian mereka, Sang Batas Biru langsung menggigit leher Chiaki tepat di bekas gigitannya sebelumnya. Sementara di lantai paling atas perbincangan antara Kitsune dan Eiri sudah mencapai kepada kesepakatan dan bersiap melakukan contract, tetapi Kuroikiba tidak membiarkan hal itu terjadi dihadapannya begitu saja, Kuroikiba selalu berusaha untuk menggagalkan contract yang akan dibuat antara Eiri dan Kitsune, tetapi usaha Kuroikiba selalu dihalangi oleh Keila dan Kichami, sampai pada akhirnya mereka berhasil melakukan contract. Dan akhirnya Eiri bisa mengeluarkan kemampuan sebenarnya dari Yokai Mode, dengan sembilan ekor dan staminanya yang telah membaik, dia mulai kembali menyerang Kuroikiba dengan niat supaya Keila dan Kichami pun bisa melakukan contact seperti Eiri dan Kitsune.

                    Keila masih tidak mengetahui bahwa kichami adalah yokai yang menggigit Keila saat itu, tapi setelah diberi kesempatan oleh Eiri dan Kitsune mereka akhirnya bisa istirahat dan berbincang antara Keila dan Kichami.

    “umm... Jadi anda adalah Putri Keila?” Ucap Kichami

    “Oh, iya, salam kenal, hehe” balas Keila

    “I iya” balas Kichami

    "Jadi sebenarnya dulu aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyerangmu, akan tetapi kakakmu tiba-tiba datang dan mengagetkanku, karena aku diberi misi dari Nona Kitsune untuk memberikan sebagian kekuatanku padamu, jadi aku terburu-buru untuk bisa menggigitmu, maafkan aku Putri Keila” Lanjut Kichami

    “Manggil Keila aja juga tidak apa-apa, lagian santai aja saat berbicara denganku, hehe..” balas Keila

    “jadi kalau sudah diketahui kalau kamu adalah yokai yang menggigitku, kenapa kita tidak segera melakukan contract seperti apa yang telah Kitsune dan Ibunda lakukan ?” lanjut Keila

    “Oke baiklah” balas Kichami

    Setelah perbincangan singkat mereka, mereka mulai melakukan contract. Melihat bahwa yang berhasil melakukan contract bertambah, dan ditambah Chiaki yang tiba-tiba datang dengan telah melakukan contract dengan Sang Batas Biru, Kuroikiba merasa terancam dengan mereka.

    “Hahaha, satu persatu datang hal-hal yang tidak diinginkan, dan sesuai dugaanku bahwa Sang Batas Biru akan berkhianat karena sifak dan tingkah lakunya yang sama sekali tidak mencerminkan clan Haro”

    “Bagus sekali, bagus sekali, dengan adanya kalian, aku bisa menguji coba bentuk evolusiku” ucap Kuroikiba yang dilanjut dengan Ritual evolusinya dengan muculnya kabut-kabut hitam disekitar dan menutupi seluruh tubuh manusianya, setelah beberapa lama sedikit demi sedikit mulai menghilanglah kabut hitam yang sama sekali tidak mempan terhadap serangan-serangan yang telah dilancarkan Keila dan Chiaki dari luar.

    Dan terlihatlah wujud evolusi akhir dari Kuroikiba, dengan di atas tangan kanannya yang diperkirakan sisa-sisa dari kabut hitam yang beberapa waktu yang lalu menyelimuti dirinya dan di tangan kirinya yang memegang pedang terkutuk dari clan Haro.
    G9. Kuroikiba (Leader Haro Yokai)















    Saat perubahan evolusi terakhir dari Kuroikiba, sisa-sisa dari kabut hitam bertebaran keluar dan terlihat oleh Reika dan Yokai yang berada dihadapannya yang diyakini sebagai tangan kanan dari Kuroikiba. Dengan mengetahui betapa besarnya kekuatan dari evolusi terkahir Kuroikiba, Yokai yang sedang dihadapi Reika merasa terancam dan berniat untuk menghentikan evolusi Kuroikiba, karena dengan kekuatan evolusi terakhir dari Kuroikiba bisa menyebabkan kehancuran yang sangat besar dan membuat makhluk-makhluk yang berada pada radius 100 juta kilometer akan terkena dampaknya dan lenyap dari dunia tanpa satu atom pun yang tersisa. Ingin mengantisipasi hal itu Yokai dengan rambut merah mendapatkan ide dan berusaha untuk bekerja sama dengan Reika.

    “Hei... Kamu yang disana, Mungkin in sudah terlambat tapi izinkan aku memperkenalkan namaku, Namaku Hairred flow, aku berniat untuk menghentikan evolusi terakhir dari Pemimpinku, mari kita lupakan pertarungan kita dan bergegas menuju lantai teratas itu” Ucap Hairred

    “Haaah? apa aku tidak salah dengar? kau mencoba untuk menghentikan pemimpinmu sendiri?” Balas Reika

    “Baiklah kamu bisa berbicara seperti itu karena tidak mengetahui betapa mengerikannya kekuatan dari bentuk evolusi terakhir Kuroikiba” balas Hairred

    “Memangnya seberapa besar kekuatan itu? jika dia berhadapan denganku dia tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bisa ke bentuk evolusi akhir yang kau sebutkan itu” balas Reika

    “Diamlah, berhentilah bersikap arrogant disaat seperti ini, dia, Kuroikiba membuat dirinya berubah ke bentuk evolusi terakhir karena dia merasa terancam dengan orang-orang yang tadi bersamamu, dan tidak ada manusia biasa yang bisa membuat Tuan Kuroikiba mengeluarkan kartu terakhirnya kecuali para manusia itu telah mendapatkan kekuatan yang besar yang setara dengan yokai, dan tidak ada cara lain bagi manusia untuk bisa mendapatkan kekuatan semacam itu selain dengan melakukan contract dengan yokai” Jelas Hairred

    “Jadi, maksudmu Keila, Chiaki dan Ibunda telah melakukan contract dengan Yokai sejenismu dan melawan Kuroikiba” balas Reika

    “Kemungkina besar seperti itu, dan tampaknya Sang Batas Biru yang satu pasukan denganku pun tampaknya terlibat dalam masalah itu.” Balas Hairred

    “Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang dibawah sini?” balas Reika

    “Jika hanya aku, aku bisa meloncat dari sini ke atas sana, tapi hanya dengan kekuatanku saja tidak mungkin bisa menghentikan kekuatan Evolusi terkahir Kuroikiba, bahkan meskipun yokai terkuat sekalipun atau manusia terkuat sekalipun tidak akan bisa mengehentikannya, hanya kekuatan gabungan yang terkuat yang bisa menghentikan kekuatan evolusi terakhri dari Kuroikiba” jelas Hairred

    “Maksudmu, dengan melakukan contract kita bisa mengalahkan Kuroikiba?” balas Reika

    “YA, jadi apakah kau tertarik untuk membuat contract denganku?” balas Hairred

    “baiklah jika hanya itu satu-satunya cara” balas Reika

    Setelah tercapai pada suatu keputusan, akhirnya Hairred dan Reika melakukan Contract untuk bisa mengalahkan bentuk evolusi Kuoikiba yang terakhir.








  • Copyright © 2014

    EIJI KEI Powered by Blogger - Thanks to Johanes Djogan