Weekly post

  • Posted by : Unknown May 18, 2016

    X. THE LAST BATTLE


             Setelah mendapatkan bentuk evolusi terakhir, Kuroikiba langsung melancarkan serangan kepada 3 orang yang ada dihadapannya, dia mencoba untuk mengetes seberapa besar kekuatan yang didapatkan setelah berubah ke bentuk evolusi terakhir. Tetapi para yokai yang masih berada disana tidak membiarkan kuroikiba berhasil melukai Keila, Chiaki dan Eiri. Setelah kedatangan Chiaki disambut dengan serangan dari Kuroikiba, dia langsung menyerang balik ke arah Kuroikiba, akan tetapi tiba-tiba kabut-kabut hitam mulai bermunculan disekitar tubuh Kuroikiba dan melindunginya dari serangan Chiaki yang sudah menggunakan kekuatan Sempurna Yokai Mode nya, dan akhirnya Chiaki sama sekali tidak membuat Kuroikiba tergores sedikitpun. Kuroikiba hanya tertawa melihat serangan Chiaki yang tidak berguna tersebut.

    “HAHAHAHAAAA…!!! Apa yang kalian bisa lakukan untuk melawanku, meskipun kalian para yokai telah memberikan kekuatan kalian pada para manusia bodoh ini, mereka tetap tdak akan bisa menyerangku, HAHAH…—” *crash!! *cranggg!!

    Saat Kuroikiba akan tertawa untuk yang kedua kalinya tiba-tiba Reika dan Hairred Flow datang dari arah jendela dan mengagetkan Kuroikiba sampai membuatnya tersendak dan batuk-batuk untuk beberapa detik.

    “Sialan kalia—, ohhh~… tidak hanya SBB yang menghianatiku, bahkan seorang yang sudah kupercaya sebagai tangan kananku berbalik menghianatiku” Ucap Kuroikiba tanpa menampakan ekspresi kaget atau kecewa

    “Sungguh Ironis sekali nasibmu” Ucap Reika

    “Ironis katamu? hahaha... memang benar ini sungguh ironis, tapi lebih ironis lagi disaat kalian dan para yokai yang menghianatiku terbujur kaku dan tidak bisa melakukan apapun selain memohon-mohon untuk mendapatkan ampunan dariku” balas Kuroikiba

    “Baiklah kita akhiri saja perbincangan yang tak berujung ini, dan segera menaklukan hewan buas yang berada di depan kita” Ucap Eiri

    Setelah mendengar ucapan Eiri, Keila, Chiaki, Reika mulai membuat suatu formasi dan bekerja sama dengan para yokai yang berada di pihak mereka. Alhasil Kuroikba berada ditengah-tengah antara manusia dan yokai yang mengepungnya, akan tetapi meskipun sudah melancarkan berbagai serangan dari arah manapun dan dengan cara apapun pertahanan Kuroikiba dengan Kabut hitamnya sama sekali tidak bisa tertembus. Setelah berbagai usaha yang mereka lakukan yang tidak menghasilkan apapun akhirnya mereka kehabisan akal bagaimana cara mengalahkan Kuroikiba dengan pertahanannya yang sulit ditembus. Akan tetapi saat mereka mulai putus asa, serangan Keila dan Chiaki yang tanpa disengaja tercampur dan menjadi satu mampu menembus kabut hitam dan menggores Kuroikiba. Kuroikiba yang meremahkan mereka pun terkejut dengan satu serangan yang berhasil mengenainya. Sementara disisi berlainan Keila dan kawan-kawan mendapat suatu titik terang dengan menggabungkan serangan untuk bisa menembus dan mengalahkan Kuroikiba.


    “ayo semuanya kita gabungkan kekuatan untuk bisa mengalahkan Kuroikiba, karena seperti yang kalian lihat tadi bahwa hal itu dapat menembus pertahanan Kuroikba dan membuatnya terluka” ucap Keila

    “Ya semuanya ayo ikuti cara yang sudah dilakukan Keila dan Chiaki” teriak Reika

    “hoo... sepertinya kita mendapatkan titik terang untuk bisa mengalahkannya” ucap Hairred

    “baiklah jangan hanya berdiam diri ayo segera lakukan” ucap Kitsune kepada Hairred

    “Wah wah wah... sepertinya clan Nao berani memerintahku, sepertinya hal tersebut tidak bisa dibiarkan, akan tetapi melihat kondisi sekarang akan ku maafkan” gumam Hairred tanpa satu orang pun yang mendengarnya

    Satu per satu akirnya serangan kombinasi mereka mengakibatkan efek yang fatal terhadap Kuroikiba, Yokai dengan Evolusi terakhir akhirnya terpjok dengan kekuatan gabungan dari para yokai dan manusia.

    “grrhhh... sial jika begini terus aku bisa dikalahkan oleh mereka” ucap Kuroikiba dalam hati
    Dan akhirnya Kuroikiba pun melepas tameng kabut hitamnya dad beralih dari mode bertahan ke mode bertarung dengan membuka segel pedang pertukut yang ada di tangan kanannya. Saat segel pedang itu terbuka terhempaslah mereka yang berada disekitar Kuroikiba karena dorongan angin yang sangat kuat, pedang terkutuk itu akhirnya menampakan diri diantara Keila dan yang lainnya, dan pertarungan sebenarnya baru akan dimulai.

    “oke dengan ini aku mengakui kekuatan kalian, akan tetapi hidup kalian disini tidak akan lama lagi!!” ucap Kuroikiba

    “hmn... jangan bercanda, justru kaulah yang hidupnya tidak akan lama lagi!!” balas Sang Batas Biru

             Setelah mengucapkan hal tersebut SBB langsung melancarkan serangan ke arah Kuroikiba, terjadi beberapakali bentrokan dan adu antara pedang dengan lentera SBB, akan tetapi karena terlalu fokus untuk menangkis serangan dari pedang terkutuk Kuroikiba, SBB lengah dan tidak menyadari serangan dari cakar tangan kiri Kuroikiba dan akhirnya pertahanan SBB terbuka lebar, dengan memanfaatkan hal itu Kuroikiba segera mengarahkan pedang terkutuknya ke arah perut SBB, *jlebb *cratt, SBB yang tidak bisa menghindari serangan itu akhirnya terkena tusukan dari pedang terkutuk Kuroikiba. Keila dan Hairred terkejut sementara dan tidak berbuat apa-apa, sementara Chiaki langsung terperanjat dan segera berlari untuk menyerang Kuroikiba. Satu per satu shuriken dengan aura yokai dilemparkan ke arah Kuroikiba tapi dia menangkisnya dengan mudah menggunakan pedang terkutuknya, melihat Chiaki, Keila pun ikut bergerak dan membantu menyibukan Kuroikiba dengan dual swordnya, Hairred pun mengikuti dari belakang untuk membantu meyerang Kuroikiba, akhirnya mereka bertiga masuk kedalam mode pertempuran jarak dekat, saat pedang keila dan pedang Kuroikiba beradu Chiaki diam-diam dari belakang mengincar Kuroikiba, tetapi kabut hitam tiba-tiba muncul dan memukul mundur Chiaki hingga terbentur ke dinding.

             Fokus Keila kini terbagi dia mulai khawatir dengan Chiaki yang tampak tidak sadarkan diri, akibatnya Keila melemah dan Kuroikiba hampir menghancurkan Keila jika Keila tidak ditarik mundur oleh Hairred. Saat mereka berdua berhadap dengan Kuroikiba Eiri, Reika, Kitsune dan Kichami berhasil kembali lagi setelah mereka terhempas keluar dari bangunan utama. Dan terjadi lah pertempuran sengit antara mereka melawan Kuroikiba, seiring berjalannya waktu, satu per satu yang melawan Kuroikiba dikalahkan, mulai dari Kichami, Eiri, Kitsune, Hairred bahkan Reika sekalipun, satu-satunya yang masih berdiri berhadapan denga Kuroikiba adalah Keila seorang,akan tetapi Keila pun sudah tampak kelelahan setelah pertempuran panjang yang dilaluinya, saat Keila hendak menyerang Kuroikiba, serangan Keila tertangkis dan dual sword Keila pun terlempar kauh kebelakang Keila,, Keila tanpa senjata untuk melindungi dirinya, hal tersebut dimanfaakan oleh Kuroikiba untuk membunuhnya, dia mengarahkan pedangnya ke arah perut Keila, akan tetapi tiba-tiba Chiaki mendorong Keila,alhasil Keila hanya tergores sedikit akan tetapi Chiaki terluka parah dibagian pinggang.

    “kejadian ini? ini seperti flashback saat itu? Chiaki?” ucap Keila dalam hati

    “ahh.” *melihat ke arah Chiaki yang berlumuran darah

    Keila shock
    “Chiaki Chiaki Chiaki, Chiaki apa kau tidak apa-apa? Chiaki... hiks… hikks... maafkan aku, kejadian seperti ini terulang kembali karena aku tidak mempunyai kekuatan yang besar untuk melindungimu” Ucap Keila sambil terisak-isak

    “Pu-tri Kei-la, jangan menyalahkan di-ri sendiri, hal ini sudah menjadi tugasku untuk selalu melindungi Putri Keila dari segala bahaya” ucap Chiaki terbata-bata dan akirnya menutup matanya

    “Chi- Chiaki Chiakiii CHIAKIIIII……..!!!!!!!!!!!” Keila berteriak sambil menangis sejadi-jadinya
    Eiri, Reika dan para yokai lainnya masih tidak berdaya untuk bisa bergerak melindungi Keila

    “SIALAN KAU SERIGALA HITAM!! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!!” Ucap Keila dengan nada marah

    Tiba-tiba aura besar dari tubuh Keila terlihat mengalir keluar, Aura yang berwarna merah dan biru itu bercampur dengan aura yokai Keila dan menghasilkan energi yang luarr biasa dan menghasilkan dorongan angin yang kuat hampir seperti saat Kuroikiba membuka segel pedang terkutuknya, kedua pedang Keila yang terlempar tiba-tiba terbang dan langsung dipegang oleh Keila. Setelah aura dan angin itu mulai menghilang, Keila yang tertunduk dengan air matanya yang masih bertetesan mulai menegakan kepalanya, dan *swingg kedua mata Keila menyala terang denagn warna merah dan biru, segera setelah itu Keial langsung bergerak cepat ke arah Kuroikiba.

    “Kecepaan macam itu” ucap Kuroikiba

    Kuroikiba yang tidak bisa melihat pergerakan Keila mulai terluka sedikit demi sedikit akibat serangan Keila yang tak terduga, saat serangan Keila berhasil ditangkis oleh Kuroikiba, Keila langsung bergerak cepat lagi dan menghindari bentrokan yang merugikannya, dan tiba-tiba dari langit-langit bangunan terlihat bara api yang menjalar ke arah Kuroikiba, dan dengan gesit Kuroikiba berhasil menghindarinya.

             Dan akhirnya setelah melihat ke area sekeliling, Kuroikiba tidak melihat para yokai dan manusia lain yang tadi menyerangnya kecuali Keila, ternyata saat pergerakan cepat tersebut Keila bekerja sama dengan Sang Batas Biru yang baru tersadar untuk membawa keluar mereka yang terluka dari bangunan utama tersebut. Setelah Keila merasa leluasa untuk menggunakan keuatan penuhnya akhirnya dia berani menampakan dirinya tepat dihadapan Kuroikiba yang tengah kebingungan atas beberapa hal yang baru saja terjadi. Tidak menunggu lama, Keila yang berdiri dihadapan Kuroikiba langsung melancarkan serangan jarak jauh dengan pedang yang mempunyai permata biru dan menghasilkan beberapa bongkahan es yang sedang bergerak menuju Kuroikiba, Kuroikiba dengan tangkas langsung menangkis serangan tersebut, akan tetapi pada titik buta nya karena bongkahan es yang besar tadi ia tidak melihat bahwa serangan selanjutnya yang berjarak hanya beberapa detik sudah berada dihadapan matanya, Kuroikiba yang baru saja menangkis serangan es tersebut kali ini tidak bisa menangkis serangan api yang ada dihadapannya. *bwarrrr… serangan api tersebut akhirnya mengenai Kuroikiba, saat Kuroikba tengah kepanasan dan berusaha memadamkan api yang tersisa yang membakar dirinya Keila langsung melanjutkan serangan selanjutnya dengan meluncurkan roket es lagi, akan tetapi Kuroikiba berhasil menangkis serangan tersebut.

    “HAH… Serangan yang sama tidak akan bekerja padaku untuk yang kedua kalinya!!” ucap Kuroikiba

    “Apa kau yakin?” balas Keila

    Tiba-tiba beberapa kayu yang sudah rapuh yang ada dibelakang Kuroikiba terjatuh dan hendak menimpa Kuroikiba, Kuroikiba yang terkejut berusaha menghindar namun sepertinya ia terlambat dan sebagian tubuh bagian bahawnya tertimpa kayu-kayu tersebut.

    “Brengsek kau!!” ucap Kuroikiba dengan sedikit kesakitan

    “kau naif sekali, aku sengaja membuat serangan roket es dengan ujungnya yang runcing untuk merobohkan kayu-kayu yang terlihat rapuh dibelakangmu itu, tapi jika hanya dengan satu serangan roket es tentu saja kayu itu tidak akan terpengaruh dan tidak akan roboh,oelh sebab itu aku mengarahkannya tepat ke arah tubuhmu tentu saja untuk membuatmu mengira bahwa serangan itu adalah untukmu dan tepat seperti yang ku prediksikan, kau akan menangkis serangan itu dengan memotong es itu menjadi dua bagian dan akhirnya es itu tetap meluncur kebelakangmu dan menabrak kayu-kayu yang rapuh itu” ucap keila

    Tidak memakan waktu yang lama Kuroikiba berhasil keluar dari tindihan kayu-kayu itu, dengan sangat marah dia langsung berlari menuju Keila, *sbat *sbett *trang *treng *trong Keila dan Kuroikiba lagi-lagi beradu pedang dengan sangat dashyat, dengan Keila yang semakin terdorong dan mulai terpojok, Kuroikiba semakin lebih semangat dalam mangayunkan pedangnya ke arah Keila, akan tetapi setelah beberapa kali dia mengayunkan pedangnya, ternyata dia menyadari bahwa Keila sudah tidak ada disana.

    “baiklah tetap diamlah disana kau serigala hitam” ucap Keila

    “aa... apa, aku tidak bisa bergerak?” ucap Kuroikiba

    “Hei apa yang telah kau lakukan padaku?” teriak Kuroikiba karena tidak mengetahui posisi keberadaan Keila berada,

    “lihatlah kebawahmu” ucap Keila

    “ohh rupanya kau disana” balas Kuroikiba sembari membalikkan badannya dan melemparkan pedang kutukannya ke arah Keila

    Keila yang tidak menyangka akan hal itu terkejut dan akhirnya dia terkena serangan pedang terkutuk itu dan melukai tangan dan perut bagian kirinya.

    “arggh! Aku tidak mengira akan terjadi hal ini, tetapi setidaknya aku masih bisa bergerak untuk mengalahkanmu disini” ucap Keila sambil menahan sakit dari pedang kutukan

    Keila yang menggunakan tanda segel pengikat yang ia pelajari dan dapatkan dari ibunya saat berlatih, berhasil menerapkannya untuk menjebak Kuroikiba. Dia tidak pernah menyangka bahwa segel jurus pengikat itu ternyata efektif untuk menahan pergerakan Kuroikiba meskipun anggota badan bagian atasnya masih dapat bergerak secara leluasa, akan tetapi bisa menahan Kuroikiba tetap pada posisi yang sama sudah sangat menguntungkan bagi Keila apalagi dengan keberadaan pedang terkutuknya yang jauh dari majikannya semakin memperbesar peluang Keila untuk bisa mengalahkan Kuroikiba.
    Dengan beberapa persiapan akhirnya Keila siap untuk melakukan serangan terakhir. Aura merah dan biru kembali menyelimuti tubuh Keila tidak lupa dengan aura yokainya yang mengikuti. Kedua pedang yang berada di tangan kanan dan tangan kiri Keila ia arahkan tepat diaman Kuroikiba berada, dengan mata terpejam dan fokus yang kuat ia mengumpulkan energi air dan api, es dan lava untuk meningkatkan kekuatan daya serang yang hendak ia luncurkan.

    *Keila membuka kedua matanya
    “Baiklah bersiaplah Kuroikiba” ucap Keila

             Dengan kedua pedang yang masih mengarah kepada Kuroikiba Keila mengayunkan kedua pedangnya kearah belakangnya secara perahan dan langsung melemparkannya kedepan dengan sekuat tenaga bersamaan dengan energi besar yang telah ia kumpulkan. Terlihat api yang membentuk seperti burung phoenix dan es yang membentuk beruang kutub sedang berlari ke bersama ke arah Kuroikiba, Kuroikiba yang tengah berusaha untuk memanggil pedang terkutuknya dan dalam keadaan mode bertahan tetap dia tak bergerak dari posisinya, tidak lama kemudian phoenix dan beruang kutub itu terlihat mulai pudar dan membentuk energi kembali dengan energi itu sambil berputar satu sama lain dan membentuk satu serangan yang kuat. *Jlegarrrrrrrr ….. terdengar suara yang begitu kuat Keila yang sedang berdiri di jendela kehilangan kesadaran dan terhempas keluar dari bangunan itu.

    Eiri dan yang lain yang sudah sadar berhasil menangkap Keila yang terjatuh dari lantai paling atas bangunan utama.

    Awan-awan hitam yang menaungi Shiroya caslte mulai menghilang dan matahari pun mulai terlihat terbit dari arah timur tanda bahwa pertarungan yang panjang ini telah berakhir.


    XI. THE RISE OF HANAYA CLAN

             BEBERAPA BULAN PUN BERLALU

             Eiri, Reika dan Keila berhasil membangun kembali Shiroya caslte yang sudah hancur berantakan menjadi lebih indah dari Shiroya caslte yang dulu, warga-warga yang dulu berlarian kini mulai kembali menempati wilayah-wilayah sekitar Shiroya caslte, pasar-pasar disekitar pun kini mulai aktif kembali.

    “Keila, tolong ambilkan bunga yang berada di luar gerbang untuk ditanam di area taman” teriak Eiri

    “Baikkkkk” balas Keila

    Keila segera berlari dan pergi menuju gerbang Shiroya caslte untuk mengambil bunga yang dimaksud ibunya. Sesampainya disana…
    “aaaaaaahhhhhhhh!!! Banyak sekali bunga yang harus diambilnya” keluh Keila

    “Putri Keila apakah anda butuh bantuan” ucap???

    “ya tentu saja apakah kau tidak melihat betapa banyak bunga yang harus saya amb—” Keila yang sedang berbicara sambil menunduk dan menunjuk ke arah bunga, tapi saat ia menegakan kepalanya untuk meilhat siapa yang berbicara dengannya dia terkejut

    “Chi-chi-chi- chi-chi-chi-chi CHIAKIIIIII!!!!!!!!!!!!” Kela langsung melompat ke arah Chiaki dan memeluknya

    “Chiaki apa kau sudah sehat? Bagaimana dengan lukamu?” ucap Keila

    “ya, seperti yang anda lihat, semua lukaku seudah sembuh he... he…” balas Chiaki

    “Pengobatan di dunia yokai sangat hebat sekali, selama beberapa bulan saya disana, dalam masa pengobatannya saya tidak merasakan sakit sama sekali” lanjut Chiaki

    “Benarkah? wahhh luar biasa sekali” balas Keila

    “dan lihatlah saya diantar SBB kesini” ucap Chiaki sambil menunjuk ke arah SBB yang ada sedang mendekat menuju Keila

    “Haloowww Keilaa” ucap Sang Batas Biru

    “ohh hai” Balas Keila dengan jutek

    “ahh meskipun kau mengabaikanku, Pesona manis Putri Keila masih sangat memikat terhadapku” ucap SBB

    “Terserahlah! ohh iya Chiaki apakah kamu tidak lapar? kebetulan Kakakku Reika sedang membuat makanan yang tampaknya lezat sekali” ucap Keila

    “wooo, Putri Reika memasak, baiklah ayo kita coba” balas Chiaki

    Keila dan Chiaki langsung berlari menuju ke arah dapur tempat dimana Reika berada

    “Ahh iya SBB, tolong ambilkan semua bunga yang ada disana dan berikan kepada Ibunda, Aku mengandalkanmu” terika Keila dari jauh

    “walah walah... setelah dicuekin, aku disuruh-suruh olehnya, ahh sudahlah” gumam SBB sambil membawa semua bunga yang ada di hadapanya

             Setelah semuanya berkumpul kembali, Eiri memanggil Hairred dari dunia yokai untuk mengadakan rapat dengan para manusia dan dengan para jendral baru yang dipilih oleh Eiri sendiri. Sepertinya mereka berniat untuk membuat clan yang hancur itu hidup kembali dan mengembalikan kejayaannya.

    “Baiklah kelihatannya semuanya sudah berkumpul, termasuk Kitsune dan Hairred yang sekarang memimpin masing-masing clan di dunia yokai” ucap Eiri dalam rapat

    “oke ada apa ini?” ucap Hairred

    “dan sepertinya aku merasa hal yang janggal disini, satu-satunya laki-laki yang ada disini hanya aku seorang? dan kau memilih jendral-jendral andalanmu itu semuanya adalah perempuan?” lanjut Hairred penasaran

    “oke oke Hairred, nanti pertanyaanmu akan terjawab satu per satu dengan sendirinya, sekarang tenanglah dan ikuti rapat ini dengan damai, Oke? *twink” rayu Eiri kepada Hairred

    “baik baik” balas Hairred cuek

    “bagus, baiklah mari kita mulai rapat ini, Keila tolong ambilkan beberapa dokumen rencana rapat ini, dan Reika awasi terus Hairredmu jangan sampai hilang kendali saat rapat ini sedang berjalan, dan untuk Chiaki, siapkan catatan untuk menulis beberapa keputusan yang kita dapatkan dari hasil rapta ini” Ucap Eiri

    Rapat pun akhirnya dimulai, beberapa perbedaan pendapatpun saling bermunculan dan tidak lepas dari Hairred yang sangat menentang ide dari Eiri, Keila pun tidak hanya diam mendengar Hairred menjelekan ide dari Ibundanya, dia terus beradu argumen dengan Hairred yang menentang ide dari ibunya. Namun akhirnya setelah beberapa rayuan kepada Hairred, dia akhirnya setuju dengan ide Eiri yang tadi ditentangnya. Hasil keputusan dari rapat pun akhirnya didapatkan.

    Setelah beberapa hari dari rapat, orang-orang yang mengikuti clan baru sudah banyak berkumpul di aula Shiroya caslte, dan ternyata orang-orang itu perempuan semua. Dan juga tidak lupa para yokai, baik itu dari clan Nao dan Haro mereka semuanya hadir dan memenuhi seluruh area Shiroya caslte. Beberapa pengumuman pun disampaikan Eiri, Keila, dan Reika dari lantai paling atas. Para anggota clan yang baru dan para yokai bersorak dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan ketiga calon pemimpin clan baru itu.

    “Akhir keputusan yang didapat, kita mengubah nama clan kita menjadi HANAYA CLAN, dengan anggota yang mayoritas perempuan dan dengan dukungan dari para yokai supaya para anggota bisa melakukan contract dengan ini kita akan mengambil kembali kejayaan yang dulu telah hancur!!!” teriak Reika

    “WOGGHH…!!!!!”
    “KYAAAAAA….!!!!”
    “KAKAK REIKA KERENNNN!!!!”
    “HIDUP HANAYA CLAN!!”
    “YOKAI DAN MANUSIA BERSATUUU!!!”
    “kacang kacang kacang kacang kacang”
    “aqua jang aqua neng yang haus yang haus”
    Para anggota baru dan para yokai besorak gembira dan penuh dengan semangat menjawab terikan dari Reika.

             Akhirnya terbentuklah suatu clan baru yang berisi mayoritas perempuan dan yokai dari dua clan dengan nama HANAYA, salah satu arti dari HANAYA jika dibalik adalah Ada Yokai NAo dan HAro. Keesokan harinya setelah clan tersebut dibentuk berbagai contract telah dilakukan antara manusia dan yokai yang menjadi anggota clan HANAYA, mereka pun mulai menyerang beberapa wilayah yang dulunya menjadi kekuasaan Kazumasa Clan.

    “Kami datang untuk merebut kembali tanah kami yang terlantar!!” ucap salah satu jendral perempuan yang memimpin pasukan penyerang

    Peperangan pun terjadi di berbagai daerah, hari demi hari berlalu dengan membawa banyak berita kemenangan dan keguguran beberapa pahlawan, namun mereka terus melakukan operasi untuk bisa mengambil alih seluruh pulau menjadi daerah kekuasaan HANAYA clan. Beberapa clan yang kuat pada masa itu sama sekali tidak berdaya menghadapi kekuatan tempur baru dari Hanaya clan, meskipun mereka beranggotakan mayoritas perempuan mereka berhasil membawa banyak kemenangan untuk HANAYA clan karena sudah melakukan contract dengan para yokai. Beberapa orang yang selamat dari invasi HANAYA clan membuat julukan untuk clan baru tersebut, ada yang menyebutnya THE BLACK FLOWER, THE BLACK ROSE, AROSE OF CHAOS, WOMAN OF WAR, GIRLS DANCING DEAD, dan beberapa julukan lainnya. Dan tidak hanya HANAYA clan yang mendapat julukan, ketiga pemimpin yang mendirikan clan tersebut mendapat julukan sebagai THREE ROSE OF DEATH dan Chiaki mendapat julukan personal karena beberapa perangkap dan gerakannya yang mengejutkan dan mematikan yaitu BUTTERWORTS.

             Hanya dalam beberapa minggu HANAYA clan berhasil mengambil alih Seluruh pulau tersebut, sedangkan beberapa clan yang telah dikalahkan menginginkan perdamaian dan membentuk aliansi diatas kuasa HANAYA clan, jadi tidak akan memungkinkan clan-clan yang bergabung dengan HANAYA clan untuk bisa membrontak dan melakukan kudeta. Setelah semuanya selesai mereka membuat suatu sistem pemerintahan dengan Shiroya caslte menjadi pusat dari pemerintahan yang itu. Dengan begitu tidak ada kekacauan lagi yang terjadi atau perebutan daerah kekuasaan karena semuanya sudah berada di bawah kendali HANAYA clan. meskipun ada beberapa warga yang ber demo mereka dengan cepat diatasi dan mengembalikan kedamaian seperti sedia kala.

    “Lihatlah Keila, tempat ini sekarang sangat damai, tidak ada informasi seranga serangan atau pun perebutan kekuasaan daerah antar clan” ucap Eiri

    “iyah Ibunda, ini adalah impian dari Ayahanda yang akhirnya berhasil kita capai” balas Keila

    “Raiga, apa kau melihat semua ini dari atas sana?” gumam Eiri

    *camera langsung meyorot ke arah langit dan…



    ***TAMAT***






    Credit gambar:
    - google(dot)co(dot)id
    - SW4-II (game PC)
    - detective cuticle inaba (anime)
    -my laptop

    @author

    © Copyright 2016

    0 comments

  • Copyright © 2014

    EIJI KEI Powered by Blogger - Thanks to Johanes Djogan